Milnerton

86 12 0
                                    

Sudah tiga hari kuhabiskan waktuku dengan Logan hanya lewat pesan telegram dan vidio call whatsapp. Dirinya benar-benar berada dirumah sakit Akeso Milnerton , Cape Town.

Aku duduk ditengah ruang tamu milikku, menyantap satu gelas susu cokelat panas dan potongan cookis yang kubeli dari Starbucks.

Bippp...
Suara tanda pesan email masuk kedalam Iphoneku. Aku meraihnya.

From : Logan Jatson
Date  : Wednesday, 10 September 2017
To : Megan William
Subject : Note for Meg ( i hope you read it )

Dear Megan

Aku menulis email ini didalam sebuah ruangan kecil, dirumah sakit dan aku sendirian, Megan. Kuharap ketika kau membacanya kau bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini, bukan untuk membuatmu harus ikut kedalam masalahku tapi aku hanya ingin kau tau bagaimana kondisiku sekarang, aku tau kau adalah sahabatku, walaupun aku baru menghabiskan waktu denganmu hanya dalam seminggu, tapi aku merasakannya.

Aku belum pernah menceritakan apa-apa kepadamu tentang siapa diriku, bagaimana kehidupanku sebelumnya, dan mengapa akhirnya aku memilih untuk menulis dan akhirnya bisa menjadi penulis.

Kuharap kau bisa menerimaku setelah kau tau siapa diriku.

Aku Logan Jatson, aku mempunyai tekanan dari keluargaku, orang tuaku menekanku, adikku Belinda Jatson, mempunyai penyakit Brain Cancer . She's get jealous with me.

Aku tertekan dibawah tekanan orang tuaku yang selalu mengontrol kehidupanku, aku pergi dari mereka aku kecanduan dengan hal aneh, aku suka mendengarkan music hip hop terus menerus untuk bisa menenangkan pikiranku, aku hidup bebas saat itu, aku hidup 100% sehat dan adikku iri denganku yang bisa menjalani hidup dengan bebas sedangkan dirinya hidup dengan obat-obatan yang selalu menemaninya.

Ini berawal di tahun 2009,
I's start my study in New York Film Academy, started studying film making and directing.
Semua begitu luar biasa untukku, i know the best teacher's there . Tapi setengah dari jiwaku tidak cocok untukku akhirnya aku pergi dan memulai dengan sekolah musik tapi ayahku tidak menyukainya, ayahku seorang aktor, aku tidak akan menyebutkan namanya. Kedua orang tuaku benar-benar mengontrol kehidupanku.

Aku mengenal seorang wanita yang lebih tua dariku Alexandra Gilbert, aku mencintainya tapi dirinya sama seperti kedua orang tuaku, Al menekanku untuk menjadi seseorang yang sukses dibagian perfileman, akhirnya aku pergi darinya dan Al menikah dengan lelaki sukses, sekarang dirinya sudah mempunyai anak perempuan berusia tiga tahun. Al sudah sukses dengan dunia aktingnya, sampai kapanpun mungkin aku akan mengaguminya. But I was too heartbroken to do anything with her.

Dan akhirnya aku bertemu dengan Elena, El gadis yang biasa hidup menyatu dengan alam, menyukai binatang, i was traveling with her, aku berhubungan dengannya selama empat tahun, she was an angel, how to be pure, taugh me how to love again, but she didn't like hip hop, so over time we faded, until recently when I cheated on her and then broke up with her two weeks later, but i ran from her. Waktu empat tahun sudah cukup untukku buat El, saat dirinya ingin kembali bersamaku, aku tidak bisa.

Aku pergi dengan mobilku, lama menyusuri jalanan, hingga aku sampai di pantai, tidur dimobil bertemu gadis bernama Christina, aku memiliki malam yang luar biasa dengannya, kami melakukan sex yang hebat malam itu, dirinya ingin aku tinggal beberapa waktu bersamanya tapi aku menolaknya. Kami tetap berhubungan Then decided to be friends because she couldn't handle the feelings. I'm done with her. Aku tidak mencintainya.

Akhirnya aku pergi lagi, aku sempat ke London tapi aku tidak betah berada disana, dan akhirnya beberapa bulan menghabiskan waktu disana aku kembali ke NYC, i'm addicted with hip hop, aku seperti orang yang tidak bisa tenang jika tidak mendengarkan musik itu, adikku Belinda, menyayangiku tapi didalam pikirannya dia membenciku karena aku lebih sehat darinya, ibuku menginginkan aku tidak banyak pergi dan tetap tinggal dirumah lalu menyelesaikan perguruan tinggiku, tapi aku gagal dan aku memilih pergi lari dari rumah.

Aku menulis, menuliskan semua keluh kesahku dan akhirnya aku berhasil mencetaknya menjadi banyak buku, aku tidak bangga dengan semuanya, aku hanya ingin keluargaku tahu bagaimana perasaanku, aku lelah, aku hidup menjadi merasa bersalah dengan kesehatan yang kupunya, aku tidak bisa hidup dengan tenang jika aku terus menerus harus menanggung perasaan Belinda.

Akhirnya aku lebih memilih tinggal di Panthouse yang kubeli dan kamu pernah kuajak sebelumnya, menyalakan musik sangat nyaring, I was playing loud hip hop in panthouse, Made the block scared and angry, orang tuaku akhirnya datang menemuiku, ayahku seorang selebriti dan aku membenci bayangannya, mereka melemparku ke Cape Town dan membuatku agar mendapatkan ketenangan disini, dan aku berada di Cape Town sekarang. Awalnya mereka mengirimku ke kantor polisi, tapi hingga akhirnya salah satu polisi menyadari aku tidak bersalah tapi tetap menjalankan beberapa perawatan untuk memeriksa kejiwaanku.

Mereka mengirimku ke Akeso Milnerton Hospital, rumah sakit yang penuh dengan perawatan tentang kejiwaan, depresi, traumatik pada seseorang, aku bahkan tidak merasakan apa-apa pada diriku mereka menganggapku gila, but i'm not.

Aku lelah, aku bosan berada disini, Meg. Buatlah rencana untukku. Aku ingin mendapatkan kebebasanku lagi, aku bahkan tidak seperti yang mereka pikirkan kebanyakan. Tapi aku tau mungkin ini yang membuat mereka senang, aku akan menghubungimu lagi jika aku bisa, jangan lupa dengan rencana liburan kita, can't wait to meet you again in Bali!

Love You,
Logan Jatson.

Aku membaca isi email darinya, perasaanku campur aduk, tubuhku mengeluarkan keringat panas dan dingin, otakku kacau, aku mencoba menelpon Logan, tapi tidak ada respon, Logan tidak menjawabnya, aku meninggalkan pesan pada telegramnya.

Aku pikir Logan mempunyai masalah yang sangat rumit atau bisa saja sangat berat, aku harus tahu banyak tentang itu.

____

"Dante, dimana kau?"

Aku menelpon Dante, saudara kembarku kuharap dirinya masih berada di New York.

"Hotel, ada apa?" Suaranya serak, pasti dirinya habis minum banyak .

"Temui aku, datang ke panthouse sekarang!"

"Aku tidak bisa bodoh"

"Kau harus bisa, aku butuh bantuanmu,ayolah kumohon"

"Tumben, baiklah tiga jam lagi, okay!"

Ahhhh, Dante selalu saja membuatku marah, pasti dia sedang tidur dengan seorang wanita norak itu, pikirku. Dante mematikan telpon dariku, aku mengomel-ngomel sendiri pada diriku.

Aku ingat kalau Dante mempunyai teman yang bekerja disebuah rumah sakit yang bisa mengatasi psychiatric, psychological and addictive conditions. Aku harus bertemu dengannya.

****
WAITING THE CONTINUE

Take Me To Be Your MedsWhere stories live. Discover now