Chapter 11

10.7K 366 12
                                        

Semenjak kejadian tadi siang. Alexa meminta untuk Brantley dan Alend segera menemaninya ke rumah sakit. Dan memperingati mereka bahwa Tidak ada acara marah-marah antara mereka berdua.

Alexa,Brantley,dan Alend sekarang ber-ada di dalam rumah sakit. Ya... Mereka ber-dua lagi tumben-tumbennya akur seperti awal Alexa belum menghetaui mereka berdua.

Alexa menyuapkan bubur yang tadi ia buat untuk Navia. Dan Brantley sedang mengobrol dengan Alend,tak tau apa yang sedang di bicarakan-jadi menurut Alexa lebih baik mengobrol dengan Navia.

"kau mengenal Mereka dari club itu?" Tanya Navia sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Aku mengangguk.

"Dan kau masih berkerja disana?" pertanyaan Navia membuat Alexa seketika berhenti mengaduk buburnya.

Alexa hanya tersenyum tak menjawab dan lebih baik ia mengalihkan pembicaraannya.

"dikit lagi aku ulang tahun lohh Nav.." Navia menghembuskan nafasnya pasrah.

"kau sebenarnya hari ini ada apa sih? Kamu selalu saja mengalihkan pembicaraanku." Kesalnya. Alexa meletekan sendoknya di atas mangkuk.

"aku terlalu banyak memikirkanmu " ledeknya.

"kau tidak lesbi kan?" tanya Navia dengan senyuman geli.

"tidak Navia!" Kesal Alexa.

"kalian berisik banget deh.... Ngomongin apaan sih?" Alend duduk di samping Alexa. ' nanti tiba-tiba baik, tiba-tiba juga dinginnya kumat.' Batin Alexa menghembuskan nafas panjang.

"Kau tau tidak Alend? Aku punya cerita yang akan menbuatmu geli sendiri mendengarnya." ucap Navia dengan senyum jailnya. Alexa mengerutkan keningnya bingung.

"apa itu?" Tanya Alend penasaran.

"Kemarin Alexa dan Brantley ciuman di depan ku." Navia tertawa pelan. Tetapi Alend terasa tubuhnya terdiam kaku,rahangnya mengeras, entah kenapa ia bisa kesal mendengarnya,tapi ia mencoba untuk menahan emosinya kepada Brantley.

"lalu bagaimana lagi?" Tanya Alend dengan senyuman yang tidak ikhlas. Alexa merasa seluruh tubuhnya lemas mendengar apa yang di katakan Navia. Tetapi ia bingung kenapa Alend menyikapkan biasa saja? Dimana sifat yang seperti sedang kesetanan itu?

"hanya itu saja sih sepertinya." Alexa bernafas lega.

"berapa lama kamu ciuman?." Tanya Alend kepada Alexa. Alexa merasa jantung nya berdegup kencang karena takut.

Tetapi Brantley langsung bangkit dari kursinya dan berjalan medekatkan Alexa. "lama nya seperti ini...." Brantley langsung melumat bibir Alexa dengan lembut dan dalam.

Alend merasa amarah nya sudah tidak kuat lagi untuk ditahan saat melihat hal yang tidak diharapkan. Hingga akhirnya ia melayangkan satu tinjuan kuat karena tenaganya yang sudah terkumpul banyak untuk memukul seorang Brantley,sahabatnya sendiri.

Bug!

Brantley tersungkur karena kurang keseimbangan seraya memegang pipinya. Alexa menunduk membantu Brantley untuk bangkit.Navia tidak bisa berkata apa-apa saat tinjuan itu sangat tepat di pipinya hingga lebam.

"Alend... Belum sampai sehari loh! Kau sudah emosi kembali." kesal Alexa sambil mengambil air dan tissue untuk mendinginkan lebam yang ber-ada di pipi Brantley.

"maaf... Tangan ku gatal sepertinya tadi." ucapnya dengan menatap sinis dan berlalu pergi keluar rumah sakit.

"ayuk kita minta beri obat" Alexa mencoba untuk menekan luka lebamnya dengan air dan tissue tapi Brantley menahan tangannya dengan senyuman yang selalu disukai oleh Alexa.

ALEXA.J (COMPLETED) REVISI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang