Just The Way You Are

936 50 7
                                    

Disclaimer : Boboiboy milik Animonsta

Rate : T

Pairing : HalifemTau

Genre : Romance, friendship, fluffy, smoothie, etc.

Warning : OOC, genderbender, typo, no yaoi, no alien, no robot, dll.

Terinspirasi dari lagu yang dinyanyikan oleh Bruno Mars "Just The Way You Are". Jadi, disarankan ketika membaca fic ini dengan diiringi lagu tersebut.
.
.
.
Just The Way You Are

.
.
.
Happy Reading~
.
.
.
'Kau sangat cantik, tapi kau tak menyadari itu.

Aku mengagumi, tapi kau tak pernah percaya.

Senyummu menghangatkan jiwaku, tapi kau malah menertawaiku saat aku bilang begitu.

Segala ucapanku benar, hanya saja kau tidak pernah percaya dan selalu menyangkalnya.'

"Hali, kau mendengarkan ku kan?"

Halilintar tersentak. Buru-buru ia mengalihkan pandangannya pada bekal makan siangnya. Ketahuan sedang menatap intens pujaan hatimu itu memalukan.

"Oi! Jangan bilang daritadi kau tidak mendengarkanku?! Jadi daritadi aku bicara dengan siapa? Dengan angin?!" gadis bersurai coklat itu menggurutu.

Tak mendapat respon sang gadis mengangkat sebelah alisnya. Ia menundukkan kepalanya untuk melihat wajah sahabatnya itu. Kerutan di dahinya semakin terlihat kentara saat melihat wajah si pemuda yang merah padam.

"Oi, Hali, kau sakit?" Tangan putih gadis itu menjulur meraba dahi si pemuda, menimbulkan detak jantung yang semakin memabukkan bagi si pria.

"Tidak panas, kau tidak sakit," ujar si gadis.

Halilintar tidak ingin kehilangan kehangatan itu. Ia ingin lebih. Tapi apadaya, ia hanya seorang laki-laki pengecut yang hanya berani mencintai dalam diam. Mencintai dalam diam selama 3 tahun itu menyakitkan, apalagi sang pujaan selalu berada disekitar kita.

Si gadis menarik tangannya menjauh namun terhenti di tengah jalan karena tangannya yang ditahan oleh sahabatnya.

"Hali? Kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?" tanya khawatir gadis itu. Ia mengelus lembut tangan sang pemuda dengan ibu jarinya, mengirimkan getaran lembut ke hati pemuda itu.

"Aku tidak apa-apa, Taufan."

Taufan menghela nafas lega. Ia pikir sahabatnya ini kenapa-napa.

"Jangan membuatku khawatir, Hali," ucap Taufan. Ia meremas lembut tangan Halilintar, mengirim sinyal jika ia tidak ingin sang pemuda kenapa-napa.

Tanpa sadar Halilintar memejamkan matanya. Untung saja taman belakang sekolah mereka kali ini lumayan sepi, jika tidak mau dikemanakan wajah Halilintar yang katanya cool itu?

Ah, begini saja cukup. Cinta tidak harus memiliki kan?

Taufan mengalihkan pandangan ketika melihat wajah menawan Halilintar. Sial, dari dekat sahabatnya ini kelihatan sangat menawan.

Just The Way You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang