Chapter 4

535 39 3
                                    

Halo maaf lama soalnya banyak tugas didunia nyata. Nih kelanjutannya semoga suka!!

Naruto by Masashi Kishimoto
Story by mine

Warning : typo, bahasa tidak baku, Ooc dan masih banyak lagi

Bruugh brugh

Terdengar suara seperti orang terjatuh setelah dipukul, Naruto langsung membuka matanya saat tidak merasakan adanya rasa sakit atau sentuhan dari mereka. Dia langsung kaget saat melihat siapa orang yang menolongnya, disana berdiri Sasuke dengan gagahnya setelah msmukul para preman itu. Dia langsung menghampiri Naruto yang sedang terduduk dengan air mata yang belum berhenti mengalir dari mata indahnya.

"Naru kau baik-baik saja?" tanya Sasuke dengan nada khawatir. Naruto yang mendengar suara Sasuke langsung mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk dan langsung saja dia memeluk Sasuke dengan erat. "Hiks hiks Sasuke aku takut!" isak Naruto terdengar lirih dia mengeratkan pelukannya pada Sasuke. "Sstt kau akan baik-baik saja" kata Sasuke menenangkan.

Jika diingat-ingat ini seperti de' javu. Lalu Sasuke membantu Naruto berdiri dan memapahnya kearah mobilnya yang terpakir indah didepan. Lalu dia memasukan Naruto dan langsung menjalankan mobilnya untuk menuju apartemen Naruto yang tidak jauh dari sana.

Tak lama kemudian mereka sampai disana, Sasuke langsung menurunkan Naruto dengan cara menggendongnaya dikarenakan Naruto tertidur dimobilnya. Lalu Sasuke melangkahkan kakinya menuju kamar Naruto dan meletakannya dikasurnya yang hangat.

Sasuke baru saja akan beranjak menuju dapur untuk membuat minum untuknya dan Naruto tetapi lengannya dipegang erat oleh Naruto walaupun Naruto dalam kondisi tertidur, jadi Sasuke tidak jadi berjalan kearah dapur dan langsung merebahkan dirinya juga untuk menemani Naruto untuk tidur.

Skip time

Jam sudah menunjukan pukul 6.30 pagi. Sasuke yang baru saja membuka matanya langsung mengarahkan pandangannya kearah Naruto yang masih saja menutup matanya. "Ne Naru ayo bangun kita harus sekolah" kata Sasuke yang mencoba membangunkan Naruto dengan menggoyangkan badan Naruto, tetapi Naruto tidak bergeming. Sasuke yang merasa perkataannya tidak ditanggapi apapun oleh Naruto langsung mendekatkan mulutnya kearah telinga Naruto dan berbisik "Hei bangun Naru atau kau ingin aku menciummu disini" bisik Sasuke dengan nada ancaman. Tak lama kemudian Naruto bangun dengan terburu-buru.

"Hei apa maksudmu Sasuke?" tunjuk Naruto pada Sasuke yang sedang memasang wajah datar andalannya. "Tidak aku hanya ingin membangunkanmu , tapi karena kau tidak mau bangun makanya aku memberikanmu ancaman, walau sebenarnya aku memang ingin menciummu sih" kata Sasuke dengan santai. Dia langsung berdiri dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya kearah kamar mandi dan melakukan kegiatannya. Naruto yang ditinggal Sasuke dengan kata-kata ambigunya hanya menatap horor kearah Sasuke. Tak lama kemudian Sasuke keluar dari kamar mandi dan mengambil tasnya untuk mengambil pakaiannya yang dia bawa untuk keadaan darurat seperti semalam. "Apa yang kau tunggu cepat mandi dan bersiap berangkat sekolah" kata Sasuke dengan menatap Naruto datar karena yang bersangkutan masih saja betah di ditempat tidur dengan wajah horornya. Lalu Naruto tersadar jika dia harus sekolah, lalu dia turun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

Skip time

Mereka sampai disekolah dan menuju kelas masing-masing. Dengan Naruto dia langsung saja duduk ditempatnya dan menelungkupkan kepalanya dilipatan tangannya dan mencoba untuk tidur kembali sampai bel berbunyi. 30 menit setelah dia tidur tak lama kemudian bel berbunyi dengan nyaring dan dia langaung bangun dan memperhatikan pelajaran dikarenakan guru yang mengajar sudah datang ke kelas.

Skip time

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 1 menit yang lalu, Naruto yang sedang membereskan mejanya dan ingin langsung pergi kekantin untuk mengisi perutnya bersama dengan Kiba langsung berhenti saat melihat ada orang didepannya berdiri dengan santainya. Lalu Naruto mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang ada didepannya.

"Sasuke apa yang kau lakukan di kelasku?" tanya Naruto yang menyadari jika yang berdiri di depannya adalah Sasuke yang sedang memasukkan tangannya ke celana sekolahnya. "Aku menunggumu untuk ke kantin bersama" jawab Sasuke dengan datar. "Hm baiklah" kata Naruto. Dia langsung beranjak ke kantin dengan Sasuke yang berjalan disampingnya.

Saat mereka berjalan banyak orang yang memperhatikan mereka dengan tatapan bingung walau ada beberapa siswi yang menatap mereka dengan tatapan kagum karena mereka melihat dua orang pemuda yang satunya tampan dan yang satunya lagi sangat imut.

"Hm kenapa mereka menatap kita seperti itu?!" ujar Naruto yang merasa sedikit risih karena sedari tadi mereka menjadi pusat perhatian saat berjalan kearah kantin. "Biarkan saja mereka" ujar Sasuke dengan datar, "kau sih enak sudah biasa dengan tatapan mereka yang seperti binatang buas, tapi aku risih ditatap mereka seperti itu terus, rasanya aku ingin mencongkel mata mereka saat menatapku begitu" kata Naruto dengan nada datar.

Sasuke yang mendengar perkataan Naruto seketika merasa sedikit terkesima karena kata-kata Naruto yang ingin mencongkel mata mereka seperti seorang psikopat. Tapi tak lama kemudian dia langsung menyeringai dengan tatapan yang khas dan berkata "heh boleh juga aku akan membantumu untuk mencongkel mata mereka satu-persatu" kata Sasuke dengan seringai yang bertambah lebar. Naruto yang mendengar Sasuke berkata seperti itu langsung menatap Sasuke dengan tatapan 'kau serius?' Sasuke yang ditatap begitu langsung menatap balik Naruto dengan tatapan datar andalannya.

Sedangkan para siswa yang mendengar percakapan mereka langsung merinding karena mereka mendengar jika mereka akan dicongkel matanya kereana melihat mereka dengan tatapan aneh, lalu mereka langsung sibuk dengan urusan mereka masing-masing daripada mata mereka harus dicongkel. Naruto yang sudah tidak merasakan tatapan aneh lagi pangsung berjalan dengan tenang kembali dengan wajah datarnya.

Tak lama kemudian mereka sampai di kantin dan langsung menuju meja yang sudah ditempati oleh teman-teman mereka dan langsung memesan makanan dan makan dengan tenang.

Skip time

Waktu pulang sekolah sudah berlalu sejak 10 menit yang lalu tetapi Naruto masih betah dikelasnya karena dia kebagian jadwal piket. Setelah selesai mengerjakan piketnya dia langsung mengambil tasnya dan bergegas untuk pulang karena tempat kerjanya sedang tutup untuk seminggu kedepan dikarenakan pemiliknya pergi untuk berlibur dan menikmati saat-saat santainya. Saat sampai diapartemennya dia langsung mengganti pakaiannya dan mengerjakan prnya yang banyak dan bertumpuk.

Saat sedang asik mengerjakn pr ponselnya berbunyi dan dia langsung mengangkat teleponnya saat melihat nama orang yang menelponnya bernama Kiba.

"Moshi moshi, ada apa Kiba?" tanya Naruto dengan nada datar. "Ah begini Naru aku ingin mengajakmu jalan-jalan ke taman hiburan yang baru saja dibuka minggu lalu apa kau ada waktu?" tanya Kiba pada Naruto. "Hm sepertinya bisa, pukul berapa?" tanya Naruto, "pukul 2 siang, aku menunggumu didepan taman" kata Kiba, "baiklah aku akan datang" kata Naruto. Setelah itu teleponnya langsung matikan oleh Kiba disebrang sana setelah dia bilang 'jangan sampai telat'. Lalu Naruto kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Skip time

Naruto telah sampai didepan taman kota yang baru dibuka itu dan mengedarkan pandangannya kesegala arah untuk mencari Kiba, saat itu dia langsung melihat Kiba dan menghampirinya. "Hei Kiba" salam Naruto saat sudah sampai didepan Kiba yang sepertinya juga sedang menunggu seseorang lainnya. "Ah Naruto akhirnya kau datang juga, baiklah kita tunggu yang lainnya dulu" kata Kiba. Tak lama kemudian datanglah beberapa orang yang dutunggu oleh Kiba, yang ternyata mereka adalah para anggota osis, lalu mereka langsung membeli tiket untuk masuk dan langsung bersenang-senang.

Tbc
Maaf lama, oh ya aku mungkin akan terlambat update untuk yang selanjutnya karena minggu depan aku sudah mid semeater jadi tidak bisa membuat lanjutannya dulu, ditunggu yah!!😊

The Lost Family (SasuNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang