Terlambat

78 7 0
                                    

"Aluna....."

Aluna terbangun setelah mendengar panggilan ibunya dan menatap ke arah jam yang ada di meja samping tempat tidurnya.

"Udah jam 7" gumam Aluna

Aluna berangkat dari tempat tidurnya dan segera bersiap untuk sarapan di bawah.

***

"Kak Aluna dimana, kok dia belum turun juga. Emang dasar cewek kalo siap-siap emang lama." Gerutu adiknya

"Emang-nya lo yang kalo siap-siap lama banget sampai ayam jantan aja beranak nungguin-nya." Balas Aluna

Aluna turun dari tangga dan duduk di samping adiknya.

"Yeee, kalo pagi-pagi itu senyum apa ketawa gitu, ini pagi-pagi udah ngomel kaya mak lampir." Oceh adiknya

"Kan lo yang mulai duluan kenapa malah nyalahin gue, dasar gak jelas." Gerutu Aluna

"Lo ____"

"Udah jangan berantem lagi, pagi-pagi udah berantem." Sela Jenifer (ibunya Aluna).

Mendengar kata-kata Jenifer, Aluna menghentak-kan tangan-nya ke meja dan langsung pergi meninggalkan meja makan dalam keadaan kesal.

"Aluna mau kemana?" Tanya Jenifer

Tanpa menjawab pertanyaan mama-nya Aluna mengambil mantelnya dan pergi begitu saja meninggalkan rumah dan pergi ke persimpangan jalan tempat dimana dia sering menunggu Iqbal walaupun dia tahu kalau Iqbal sering datang terlambat.

"Iqbal dimana sih, masa iya gue nungguin dia telat mulu tiap hari" Batin Aluna

Setelah sepuluh menit Aluna menunggu Iqbal, tiba-tiba ada suara yang tidak asing lagi baginya memanggil namanya.

"Aluna...."

Aluna menoleh dan mendapati Iqbal sedang berlari menuju ke arahnya.

"Lo dari mana aja, dari tadi gue tungguin juga." Bentak Aluna

"Yeeee, tenang kali, abang tamvan baru dateng udah diomelin aja."

Aluna memutarkan bola matanya malas

"Yaudah gue minta maaf, nih gue ceritain. Tadi waktu gue keluar dari rumah, gue liat ban mobil gue ternyata bocor, terus gue nungguin taksi dan waktu taksinya dateng ada ibu-ibu yang ngomel gak jelas mau main naik aja ke dalam taksi, terus waktu gue bilang ke ibu itu kalo taksi yang dia mau naikin itu taksi gue, ehhh gua malah dihajar sama ibu itu pake tas yang dia pegang. Jadi gue terpaksa deh lari dari rumah sampai ke sini." Jelas Iqbal secara terperinci dan detail

"Yaudah gue maafin, lagi pula ibu nya kan sama kaya lo gak jelas."

"Ihhhh, nge-lawak ya..., tapi gak lucu." Ledek Iqbal

"Siapa juga yang ngelawak." Sahut Aluna

"Senyum dikit dong."

"Bodo.., yaudah ayo pergi." Ajak Aluna

"Ok, beb." Sahut Iqbal

Aluna dan Iqbal berjalan meninggal-kan tempat mereka bertemu. Tapi saat diperjalanan Iqbal melontarkan pertanyaan yang dia tahu kalau Aluna tidak akan menjawabnya.

"Lun, kenapa sih lu gak pernah senyum sama sekali?"

Aluna terdiam mendengar pertanyaaan yang ditanyakan oleh Iqbal.

"Lun, gue ngomong nih."

"Gu...gue lagi___"

"Gue tahu kalo lo gak mau cerita sama gue, tapi yaudah gapapa." Potong Iqbal

"bal, sekarang jam berapa?" Tanya Aluna sambil mengganti topik pembicaraan

"Sekarang udah jam 7 lewat 15"

"Apa jam 7 lewat 15, bal kita udah telambat." Teriak Aluna

"Hah masa sih, eh iya kita udah terlambat."

Aluna dan Iqbal berlari menuju ke sekolah dengan sangat cepat. Tapi saat mereka sampai di sekolah, mereka melihat kalau pintu gerbang sekolah sudah dikunci rapat.

"Pak, tolong dibuka gerbangnya pak." Teriak Aluna pada satpam yang baru saja mengunci gerbang itu

"Eh, kalian berdua kok terlambat, ini udah jam-nya masuk kelas." Jelas satpam

"Iya pak kami tahu, jadi tolong gerbangnya dibuka dong pak." Ucap Iqbal dengan memasang muka baby face nya.

"Yaudah, tapi lain kali kalian berdua jangan terlambat lagi."

Satpam itu langsung membuka pintu gerbangnya, dan mereka segera masuk.

"Makasih pak." Ucap mereka berdua secara bersamaan.

~TRIANGLE BELOVED~

Makasih buat kalian yang udah baca part ini walaupun sedikit gak nyambung

Jangan lupa vote dan comment
Follow juga Instagram : @mei.diyana

So, see you in the next part.....
(Manu Rios ♡ ♡ ♡)

Triangle Beloved {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang