Wahai langit tidak kah kau lelah selalu menampakan mendungmu
Seolah belum puas kau menambahnya dengan suaramu yang menggelegar
Aku disini meringkuk dengan peluh
Merintih dan memohon untuk berhenti
Kau Seolah menjadi tuli dan tak peduli pada diriku yang rapuh ini.
Wahai langit beri aku sedikit cahaya
Agar aku bisa sedikit melangkah
Terseok seok membangun kekuatan
Melawan arus yang sebenarnya salah
Aku disini lagi dengan asa yang tak pernah usai 😢😢
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Waktu
PoetryHanya kumpulan sajak yang ingin disampaikan hati. Tentang bagaimana sang mentari pergi meninggalkan duka dimata dan dihati. #212 Dalam Historical Fiction