Bukan hari yang membahagiakan untukku sebenarnya. Jika bukan karena formalitas belaka, it'll be another boring day in my life. But, demi kebahagiaan sepasang insan yang tengah berdiri dihadapanku ini, aku akan menepis keegoisanku selama ini. Happy Wedding, Mom!
Aku berjalan membawa rangkaian bunga Aster dan Mawar putih sebagai pengiring dari pengantin yang menggenakan gaun off shoulder blue-gray yang tak lain adalah ibuku sendiri. Pernikahan ini menyatukan seorang wanita yang notabene seorang novelis tersohor dan pria yang umurnya berpaut 3 tahun lebih tua pemilik restoran berbintang di Jakarta. Selain itu, acara ini membuatku, Hana Purnama harus mengikat hubungan darah dengan teman seangkatanku sendiri yaitu Arya Perdana.
Kini aku tengah berdiri menghadap panggung pernikahan dengan menggenakan baju senada dengan ibuku. Rambutku digerai dengan beberapa selipan bunga baby breath yang membentuk flowercrown. Disebelahku, cowo yang kini penampilannya 180̊ dari kesehariannya di sekolah, dengan tuxedo berwarna abu-abu ia menemaniku mematung melihat orang tua kami yang telah dipersatukan oleh Tuhan. Aku mengamatinya cukup sering. Sama sepertiku kami tak pernah setuju 100% dengan pernikahan ini. Namun apa boleh buat, manusia harus saling melengkapi bukan? Maka kami hanya bisa memasang topeng menutupi keberatan hati kami.
"Aku tau kamu ga suka sama hal ini, tapi mulai sekarang kita udah saudaraan.."
"Aku tau. Aku nerima selamanya mulai sekarang. Apapun yang bakal terjadi sama aku entah bakal ada sangkut pautnya sama kamu atau engga, aku terima."
"Baik kalau begitu. Welcome to Perdana's Family, Han," ucapnya ramah.
"Thanks. Kalau gitu, mulai sekarang,."
"Apa yang terjadi sama aku.."
"Bakal terjadi juga padaku!"
Kami saling menggenggam tangan tanpa melepaskannya hingga upacara pernikahan ini selesai. Saat itu burung merpati putih diterbangkan ke langit. Berdua mereka menyusuri atap-atap rumah asing, menghadapi bahaya berdua. Hanya berdua. Selamatlah kalian!
.
.
.
Hai-hai... kenalkan saya author baru di sini, nguahahahahaha #ketawajahatceritanya. Okay. Untuk prolog RNA segini dulu yha. Maaf kalo prolognya terlalu abstrak// maaf sekali. Memang bukan pertama kali saya nulis tapi kayanya groginya masih ada wehehehehe. Semoga pada suka ya! dan jangan lupa untuk vote dan komen, kritik dan saran sangat saya tunggu. Maaf kalo typo masih bertebaran dan kalo ada bahasa yg salah salah?? Saya masih amateur (T^T)
Oya ini bukan ff romance yhaa. Bukan romance! Jadi jangan salah tangkap dulu dengan prolog gaje ini. Mohon kesetiaannya #eh? Untuk menunggu kelanjutan RNA :3 see ya <3 -S
YOU ARE READING
RNA
Mystery / ThrillerBukan aku yang memutuskan untuk bersaudara dengannya. Namun kini kami harus menanggung semua akibat akan terjadi. Maka, semua yang terjadi pada dirinya juga akan aku rasakan. itu konsekuensi yang kami buat dari pertalian darah yang terukir setahun l...