"yudh Sil kali ini aku bakal abaikan percintaan.Tapi sekarang gimana caranya biar kita bisa kaya dulu lagi"Tanyaku yang sudah mulai bingung dengan keadaan ini.
"Itumah gampang Ryn nanti bakal aku bantuin"Balas Sesil penuh keyakinan.
"Okeoke makasih banyak ya Sil"Tambahku.Dan tanpa aku sadari ada butiran air jatuh dari mataku,itu adalah air mata kebahagiaanku karena tanpaku sangka ternyata Sesil baik banget.
******
Biasanya aku yang setiap pagi gembira kalau bertemu Nayla.Tapi beda dengan sekarang.
"Nay kamu ngapain coba bilang ke Azka kalo dia php?"Tanyaku dengan nada kecewa.
"Ryn aku sengaja bilang begitu biar dia peka.Biar nanti kamu ga sakit hati diakhirnya."Jawab Nayla dengan tegas.
"Iya tujuan kamu aku suka,tapi cara kamu salah Nay"Ujarku pelan.
"Yudh aku minta maaf Ryn.Aku janji akan ngembaliin persahabatan kita"Tambah Nayla mengharukan.
Akupun langsung memeluk Nayla.Dan sekarang aku sadar aku tidak butuh seorang pacar.Karena,aku sudah memiliki sahabat yang berhati malaikat.
Jam istirahat tiba aku dan Nayla bergegas ke kantin dan tanpa sengaja aku menabrak seseorang yang sedang mebawa tumpukan buku,buku yang iya bawa jatuh berserakan mau gamau aku harus membantunya.Dan ternyata dia itu Azka,aku yang menyadari bahwa itu Azka langsung meletakkan buku-buku yang telah aku bereskan di meja yang tepat dihadapanku entah itu meja siapa.Sebelum aku pergi meninggalkan Azka tidak lupa aku meminta maaf padanya.
Jam istirahat berakhir semua siswa masuk ke kelas dan duduk di tempat masing-masing.
"Ryn pinjem pulpen dong" Kata seorang pria yang suaranya pun sudah aku hafal.Ternyata itu suaranya Azka.
Aku yang menyadari itu perasaanku langsung campur aduk antara kaget,seneng,dan kesel,berarti kalau pulpennya ga hilang dia gabakal manggil aku dong.Tapi ya sudahlah ini semua kan rencana Allah."Nih"Jawabku cuek seraya memberikan pulpen tanpa menoleh sedikitpun kearahnya.Karena aku tidak mau lagi berharap yang berlebihan.
Sorry banget yaah kalau masih ada typo-typo bertebaran.
Jangan lupa follow,comment,and vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving In Silent
Non-FictionKesalahan terbesarku adalah mencintai sahabatku sendiri.