Like You Do (4)

2.3K 196 44
                                    

Like You Do (4)

Dengan perasaan yang berkecamuk Kimbum menggendong Soeun masuk kedalam mobilnya. Setelah itu Ia langsung berlari menuju sisi mobil yang lain dan menjalankan benda yang dapat bergerak itu. Tanpa memperdulikan gerbang garasi yang belum ditutup, Kimbum terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

“Bum, cepatlah ini sangat sakit.” Rintih Soeun dengan menahan sakitnya.

“Baiklah, sebenarnya kau kenapa sayang.” Tanya Kimbum dengan perasaan yang penasaran dan kawathir.

At Hospital

Kimbum menunggu dengan kecemasan yang menumpuk, Ia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Ditambah dengan masalahnya dengan Soeun yang belum selesai. Kimbum tersentak ketika pintu dibuka. Ia langsung bergegas menghampiri sang dokter.

“Dok, bagaimana keadaan istri saya?” tanya Kimbum tanpa bisa menyembunyikan rasa kuatirnya.

“Tenang saja, mereka masih selamat. Istri anda hanya perlu menenangkan pikirannya dan istirahat.” Jawab Dokter itu sambil menepuk bahu Kimbum.

“Mereka? Apa yang sebenarnya dokter maksud?” Kimbum menyergit bingung, tak mengetahui apa yang dimaksud.

“Apakah anda tidak mengetahui jika istri anda sedang hamil?” tanya sang dokter setengah terkejut.

“Ap-apa dok?” semua rasa bercampur, antara sedih, bahagia, marah dan gelisah. Hingga tanpa sadar Kimbum meneteskan Air matanya.

“Sebaiknya anda segera melihat keadaan istri anda.”ujar sang dokter dengan bijak.

__Like You Do__

“Kimbum Point of View”
Kimbum menatap wajah Soeun dengan perasaan sangat bersalah, disibaknya surai hitam legam Soeun dengan lembut. Dalah hatinya selalu terucap kata sesal dan maaf, namun apakah Soeun akan percaya begitu saja dengannya jika Ia mengungkapkannya? Diambilnya tangan Soeun dan diciuminya, rasa yang dulu sempat ia lupakan cukup lama pada sang istri. Cintanya pada Soeun tak pernah hilang, begitu bodohnya Kimbum hingga ia melupakan rasa itu. Entah apa yang ia pikirkan dulu hingga ia tega melupakan Soeun yang selalu ada untuknya. Kini apakah Soeun mau memaafkannya, apakah ada sisa kebaikan hati Soeun untuk Kimbum.

Kimbum tersentak ketika merasakan jemari Soeun yang ada di genggamannya bergerak. Ia berguman mengucap syukur, ketika mata indah sang istri kembali terbuka. Seolah kesedihan yang ia pikirkan tadi telah lenyap.

“Sayang, apa yang kau rasakan?” tanya Kimbum lembut sambil mengusap dahi Soeun dengan sayang.

“Tidak ada” jawab Soeun lemah, kesadarannya masih belum kembali setuhnya.

“Apa yang kau butuhkan sayang?” tanya Kimbum saat mengetahui Soeun sedikit bingung.

“Apa yang terjadi padaku bum?” tanya Soeun dengan nada cemas.

“Kata Dokter kau tidak apa-apa, kau tenang saja.” Jawab Kimbum tersenyum simpul.

“Hah, syukurlah.” Ucap Soeun lega.

“Soeun.” Kata Kimbum ambigu.

“Ada apa?” tanya Soeun penasaran.

“Apakah tidak bisa kau memaafkanku? Apakah kita tidak bisa bersatu kembali demi anak kita Soeun?” Kimbum telah berderai air mata, pertahan yang sudah ia bangun runtuh begitu saja ketika ia menyampaikan perasaan yang dipendamnya.

“Apakah kau lupa Kimbum, Aku selalu bertahan, Aku selalu memaafkanmu. Namun apa yang kudapatkan Hah!!” ucap Soeun setengah berteriak. Soeun sendiri sudah tak dapat menahan laju airmatanya ketika Kimbum memohon kepadanya.

“Aku tahu sayang, tidakkah kesempatan itu datang lagi? Aku sungguh menyesal sayanggg...” tangis penyesalan Kimbum yang tak berarti.

“Bagaimanapun juga Aku juga punya perasaan Kimbum. Dan rasa sakitku sudah tak dapat terobati, walau aku mungkin dapat memaafkanmu namun rasanya tak mungkin bila aku kembali padamu bum.”jawab Soeun datar sambil melamun.

“Sayang, apa yang haru kuperbuat agar kau mau kembali mencintaiku sayang. Apakah kau tidak memikirkan anak kita nanti?” Kimbum

“Aku memang masih mencintaimu bum, namun perasaan sakitku lebih besar dari rasa cintaku, cintamu dan penyesalanmu.” Soeun

“Bagaimana dengan anak kita hah? Apa kau tidak memikirkannya!” bentak Kimbum yang sudah frustasi dengan nasibnya.

“Anak kita? Bukankah kau tidak menginginkan anak dariku huhh??” Acuh Soeun menoleh kearah lain.

“Bagaimanapun juga dia darah dagingku Soeun, Aku menyesal atas semuanyaa, apa Soeun jawab, apa yang harus ku lakukan untukmu?” tanya Kimbum sambil menggoyangkan bahu Soeun.

“Pergilah Aku ingin tidur.”kata Soeun sambil memijat pelipisnya.

“Huh, baiklah aku akan kembali sayang.” Kata Kimbum mencium dahi Soeun.

Tbc


Maaf, terakhir terbit 1,5 tahun yang lalu ^^

Akan dilanjut saat jumlah pembaca, jumlah like dan jumlah komentar sama yaa ^^



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang