[1] Jihoon dan Woojin

1.2K 156 7
                                    









"Habisin makanannya, udah itu, kerjain PR. Oke?"


Jika Jihoon dan Woojin tidak menuruti Rose lagi hari ini, ia akan menghukum mereka. Sekarang sudah hampi setengah delapan. Kakak, mama, papa belum pulang juga. Rose sendirian dirumah berusaha membuat Jihoon dan Woojin tidak memecahkan lagi satu barang di dapur. Padahal rose udah memasang pengumuman di lemari es "BELILAH PERABOT DARI PLASTIK BUAT SI KEMBAR" namun tetap saja, si kembar selalu berbuat onar di dapur. Selain memecahkan barang tentunya.

Bukan anugerah bagi Rose memiliki adik laki-laki kembar. Oke, mungkin sebenarnya anugerah, tapi Jihoon dan Woojin tidak. Si kembar cute ini tidak memiliki bakat untung menghormati orang yang lebih tua. Rose benar benar hampir kewalahan mengurus keduanya setiap hari.

"Aduh, Jihoon! Serealnya jangan ditumpahin ke atas meja!" pekik Rose sambil meletakkan sapu di dekat pintu. Saat ini Rose sedang membereskan pop corn asin yang tumpah lebih tepatnya 'ditumpahkan' oleh Woojin dua menit lalu.

"kan ceritanya kotoran" ujar Jihoon sambil cekikikan. Woojin yang berada disampingnya juga ikut tertawa, dan tiba-tiba dia menumpahkan satu sendok sereal jagungnya di atas sereal jagung JIhoon yang sudah menumpuk duluan di atas meja.

"itu ngga keren, Hoon!" kata Rose mendatangi mereka sambil mengambil lap "yang keren tuh masukin serealnya ke dalam perut"

"Ah, teteh mah kuno" kata Woojin, tapi dia tetap menyendokkan sesendok sereal kedalam mulut.

"Tapi aku gak bilang kalau ini keren" kilah Jihoon, "Aku kan cuma bilang, kalo ini ceritanya kotoran"

Rose mendengus, "Terus kenapa kotoran ini nggak kamu makan aja ke dalam mulut?"

"Ih teteh mah jorok!" kata Jihoon dan Woojin mengangguk mengiyakan "masa manusia makan kotoran???"

"Ini kan sereal!!!" rose melotot kearah Jihoon dan Woojin dan mereka ketakutan seperti biasa. Jihoon langsung menyuapkan seluruh serealnya kedalam mulut, melahapnya habis, bahkan menyusul Woojin yang serealnya tinggal seperempat lagi akan habis. Saat itulah bel rumah mereka berbunyi.

"Bibi... Mena?" kata rose saat membuka pintu. Wow. Tak ada lagi yang bias dikatakan rose melihat nenek paruh baya, tetangganya, rupanya dating untuk membantunya.

"kayaknya kamu kesulitan lagi ngurusin Jihoon dan Woojin, ya?" dia langsung melangkah masuk ke dalam rumah dan bergegas ke dapur. Menganggap ini rumahnya sendiri saja, batin rose. "Mama kamu tadi nelfon, katanya saya diminta bantuin kamu ngurus Jihoon dan Woojin"

"Owwwh" desahnya, tersenyum lebar "hehehehe.... Makasih ya, bi Meina"

"Mena"

"Iya! Itu bi Mena!" Rose tersenyum lebar lagi. "Jihoon dan Woojin lagi di dapur, makan sereal bi"

"Bohong!" Teriak Jihoon dari dapur. "Kami diberi kotoran!" bibi mena langsung melirik rose dan menyipitkan matanya.

"jangan dengerin mereka!" jelasnya buru-buru "saya cuma ngasih sereal jagung kok"

Bibi mena menggelengkan kepalanya lalu menghampiri dapur.





Kurasa urusan si kembar dari neraka sudah selesai di tangan nenek 'sihir' ini. aku bisa melanjutkan beres-beres ruang tengah.







*

Hari ini hari terakhir sekolah di pekan ini. besok rose punya kesempatan merelaksasikan diri selagi si kembar sekolah. Huhuhu.... Senangnya..... ia menuruni tangga dan menyampirkan tas selendang kesamping badannya.

Repot. + JaerosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang