[2] Chat Alert dari Jaehyun

949 137 30
                                    










Apa yang dikatakan Jiho tadi pagi mungkin ada benarnya. Jaehyun memendam perhatian khusus pada Rose, Rose masih belum percaya mungkin ini hanya opini saja. Selama pelajaran biologi tadi, ketika Rose harus maju presentasi ke depan kelas, Jaehyun memerhatikanku dari bangkunya. Jaehyun juga jarang berkumpul dengan sahabat cowonya yang lain, dia lebih senang berkumpul bareng Rose dan Jiho.

Rose telah tiba dirumah, dan menyapa Woojin yang sedang duduk didepan TV. Rose melihat jam dinding—setengah dua siang—dan ini ialah waktu menidursiangkan Jihoon dan Woojin.

"teteh..." panggil Woojin dari ruang tengah. "Aku pengen nonton Discovery Channel yang hewan hewan itu"

"episode mana?" Tanya rose, sambil meneguk jus yang ia ambil dilemari es.


"Reproduksi binatang."

Errrrkkgghhh! Rose tersedak "Hey...." Pekiknya sambil terbatuk beberapa kali "kamu tuh masih kecil, ngga usah nonton yang kayak begituan!"

"iihhh... masa gaboleh, itu kan pengetahuan juga."

"nggak! Kamu belum cukup umur buat tau gimana reprosuksi binatang. Mendingan kamu nonton episode marsupilia aja."

"aku udah nonton itu empat kali tau!" rengek Woojin sambil menghampiri Rose. Dia menunjukan wajah memelas "aku kan pengen tau, gimana ayam bisa punya telur? Jantannya diatas atau betinanya yang di atas?"

Inilah sulitnya memiliki adik seperti Woojin. Meski berbeda dengan Jihoon, tapi perbedaannya tidaklah jauh lebih baik. Jika Jihoon terlahir menjadi manusia superbandel, Woojin entah kenapa terlahir menjadi manusia superpenasaran. Woojin selalu ingin tau hal hal yang berbau dewasa. Dia ingin tau apa artinya menstruasi, hasrat, perceraian atau bulan madu atau sampai softex—sampai sampai dia mengaduk laci lemari Rose untuk mencari pembalut setelah dia mendpatkan Rose membeli pembalut di pasar swalayan.

"kamu tuh ngomong apasih? Mana Jihoon?" Tanya rose untuk mengalihkan pembicaraannya.

Woojin mendengus dan berjalan melewati dapur. Dia menuntun Rose melewati pintu belakang. Rose melihat jihoon sedang memakai topeng Power Ranger, lalu sarung tangan putih Paskibra milik Rose sewaktu jaman SMP dulu, dan sepatu bot papa yang terlalu besar bagi Jihoon sampai sampai pahanya tenggelam, serta kain bayi persegi yang dililitkan di lehernya mirip superman. Jihoon sedang berakting bertarung dengan gigihnya. Yah, meskipun cuma sendirian, dia menganggap dirinya tengah melawan seekor monster dan misinya ialah menyelamatkan dunia.



"Dasar anak kecil." Kata Woojin sambil geleng-geleng menepuk dahinya.

"heh! Emangnya kamu bukan?!" sahut Rose sambil menarik Jihoon untuk masuk, "Ayo, sayaaaang.. bobo siang dulu, yuk!"

"nggak mauuuuu!" Jihoon berlari menjauhi Rose.

Rose mengejarnya dan langsung menerkamnya, dan dia tidak bisa bergerak lagi "Ayo, bobo siang dulu!"

"kok gitu sih?!!!" keluhnya kesal, Rose menarik tangannya. Dia tidak mau pergi dari halaman belakang.

"teteh bikinin susu deh, tapi udah itu tidur. Oke?"

Kalau sudah berurusan dengan susu Jihoon K.O. tak ada yang lebih indah baginya selain susu.

"susunya rasa leci?" kata Jihoon, dia melompat mendahului Rose menuju dapur.

"nggak ada susu rasa leci disini, vanilla aja!" geram Rose "jangan aneh-aneh". Terakhir kali Jihoon meminta susu, dia pengen rasa kedondong.

Repot. + JaerosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang