Berkembang
17 tahun adalah umur yang dimana manusia harus bersikap dewasa,apapun yang di lakukan harus mandiri, tidak pantang menyerah dan berjuang demi tujuan yang sebenarnya.
****
Di umur 17 ia selalu saja membuat onar dirumah ataupun disekolah, meski ia nakal, tetapi ia selalu hormat kepada sang pusaka bendera merah putih dan bangga menjadi warga negara Indonesia.
****
Meskipun KTP( Kartu Tanda Peduduk) elektronik belum juga jadi, padahal ia ingin sekali menjadi warga negara Indonesia yang sah, salahkan para koruptor itu, kenapa dimakan yang bukan haknya, bukannya itu sudah ditahap keterlaluan, dimana letak demokrasi? Katanya "dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat" heemm. Udahlah jangan bahas masalah politik, percuma tidak ada habisnya hehe.
****
Oke, lanjut ke cerita hidupnya, ia sering kali dapat surat panggilan dari pihak sekolah, ia jahil terhadap teman temannya, bayangkan ketika temannya lagi catat yang dipapan, eh ia malah hapus semua tulisan yang dipapan, habis itu ia lari ditempat, eh maksudnya lari-larian untuk menghindari temannya yang sedang pms, terus ketika temannya sedang mengerjakan pr disekolah, eh ia malah ambil itu pulpen terus dilempar kearah timur laut, habis itu ia bilang "kerjain pr itu dirumah bukan disekolah" namanya juga pr (Pekerjaan Rumah) tapi itu memang hal yang sering dilakukan oleh teman-temannya, ia pun juga kalo kerjain pr itu disekolah hehe. Dirumah kerjaanya hanya tidur, makan dan maen, tetapi bukannya itu hal yang menyenangkan, menurut buku yang ia baca berjudul "Pembohong" itu dituliskan "lakukan hal apa saja yang menurut anda suka, jika sudah suka pasti anda akan merasa nyaman"
****
Apalagi ketika tidak ada guru di dalam ruangan kelas, itu waktu yang sangat ceria, ia dan teman temanya beranjak dari kursinya, lalu menuju kedepan kelas, bermain kereta dari serokan sampah, ada kok videonya di Instagram, mau lihat? Caranya gampang kok, tinggal stalking @yansyah14_ dan cari disitu ada kok videonya, semoga terhibur dengan videonya hehe. Kesenangan itu tidak butuh mengeluarkan biaya yang mahal, cukup dengan hal yang sederhana seperti itu.
****
Ia pun sering terlambat tiap harinya, padahal disitu bukan salahnya, ia sudah bangun pukul 04:20 pagi bukan sore, namanya juga manusia kalau ngantuk ya pasti tidur, eh malah kebangun pukul 06:15, ia langsung bergegas ke kamar tetangga, eh maksudnya ke kamar mandi hehe. Ia langsung sikat gigi, sabunan, sampoan, berak dan masih banyak lagi, sangking buru-burunya ia lupa cebok, ishh mungkin itu jijik sekali ya hehe. Pakai baju dan segalanya jangan ceritain terlalu panjang, ia buru-buru berangkat ke sekolah sampai jatuh-jatuh, sehingga luka ringan, panas dalam, bibir pecah-pecah, gigi berlubang dan gangguan kehamilan.
****
Sesudah sampai disekolah, ternyata yang terlambat bukan ia doang, tetapi ada satu seseorang, berkelamin betina, berhijab, kulitnya putih kaya panu, manis kaya gula aren, cantik kaya lukisan monalisa, lalu ia ditemani lari sama si betina tadi, karena itu sudah hukuman dan takdir hehe. Betina itu terus dipandang dengan kedua bola mata, dengan tatapan yang tajam setajam silet dan ia mengucapkan terima kasih kepada betina itu, karena sudah menemai hukumannya. Ia mulai ingin tau siapa si betina itu, ia langsung mengambil handphone dari kantong dan ingin mengetahui siapa si sosok betina itu, lalu dicari dengan air keringat yang mengucur deras tak karuan, akhirnya pun ketemu siapa betina itu.
Penasaran kan? Siapa si betina itu, yaudah pantengin aja terus cerita nya, maaf ya kalau ada kata-kata yang tersinggung, ini hanya cerita hidupnya kok.