Chapter 1

138 8 5
                                    

My first fic, tolong jangan bash, ceritanya pasaran, tapi beneran dari ide saya. Do not reupload ataupun plagiat.

Rate berubah tergantung perkembangan cerita. Saat ini masih Rate T.

Yaoi, Boys x Boys. Don't like just go back.

Let's start

.

.

Murid murid terlihat berlalu lalang dihalaman sekolah itu. Ya, karena hari ini adalah hari upacara penerimaan siswa baru di salah satu sekolah bergengsi di Seoul. Murid baru diarahkan oleh anggota osis untuk menuju ke aula. Ada pula murid yang dihukum karena tidak memakai atribut lengkap, namun dimaafkan karena ini hari pertama masuk.

"Byun Baekhyun? Yang bernama Byun Baekhyun tolong angkat tangan" salah satu anggota osis berteriak, membuat suasana hening seketika. "Saya Byun Baekhyun, ada urusan apa Sunbae?" dengan wajah bingung pemuda mungil itu mengangkat tangannya saat namanya dipanggil.

"Ikut kami kebelakang" perintah anggota osis itu, membuat Baekhyun dikawal oleh orang orang osis menuju ke ruang persiapan aula.

"Bukannya itu murid penerima beasiswa pertama di sekolah ini?"

"Apa itu berarti dia kurang mampu?"

"Tidak. Malah dia sangat kaya, perusahaan keluarganya memiliki banyak cabang di Asia"

"Dia mendapat beasiswa karena kepintarannya. Dia memiliki IQ yang tinggi untuk seumuran anak SMA" dan gosip gosip lainnya yang dibicarakan murid murid disekitar situ.

"Heeh, ternyata disini ada murid penerima beasiswa? Menarik" pemuda kelebihan kalsium itu menyeringai, membuat murid perempuan menjerit heboh, sedangkan murid laki-laki menatap jengah kepada wanita wanita yang heboh.

.

.

.

Suasana di aula sudah dipenuhi oleh murid-murid, semuanya mendengarkan dengan malas amanat yang diucapkan kepala sekolah yang sudah tua didepan. Setelah itu, pemuda tampan yang tinggi menaiki panggung dan memberi kata sambutan. Semua murid terpesona akan ketampanannya dan rambutnya yang pirang menutupi sebagian dahinya.

"Saya Wu Yifan, selaku ketua osis disini" hanya satu kalimat perkenalan diri saja dari pemuda tersebut, suasana di aula menjadi ricuh seperti di konser salah satu boyband.

Hingga ketua osis itu selesai memberi kata sambutan, aula tak kunjung tenang.

Sampai akhirnya, pemuda mungil yang memiliki paras cantik menaiki panggung, berjalan menuju microphone. Suasana menjadi hening, membuat anggota osis yang sebelumnya berusaha menenangkan kekacauan tersebut bingung. Selama pemuda mungil itu memperkenalkan dirinya, murid yang lain masih hening tanpa suara.

Bukan, bukannya hening karena bingung, melainkan semuanya hening karena terkejut dengan paras manis nya. Bahkan saat pemuda mungil itu berbicara, mereka makin terlena oleh suara indahnya.

Seterusnya seperti itu sampai pemuda mungil itu selesai bicara. Menyadari tidak adanya reaksi dari para murid, Yifan menyadarkan seluruh murid dan meminta mereka untuk bertepuk tangan atas kata sambutan dari pemuda mungil itu, yang langsung diberikan sepenuh hati oleh para murid.

.

.

Baekhyun kini tengah menahan rasa malunya dengan wajah yang dibuat sedatar mungkin. Tentu saja, ia malu karena disaat dirinya memberi kata sambutan, semua murid langsung terdiam.

Without Word [chanbaek] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang