Chapter 1

25 4 0
                                    

     Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi sepertinya pria tampan ini tidak menyadari waktu yang sudah larut. Tepatnya diruangan besar tempat yang biasa untuknya latihan menari dia sekarang berada, seolah tak peduli dengan tubuhnya yang letih, ia terus menari, menggerakkan tubuhnya dan membentuk gerakan yang indah, tapi tidak sesuai dengan wajahnya, dia terlihat sangat kacau, marah, sedih, putus asa dan penuh emosi semua tercampur menjadi satu. Teringat kembali kejadian 4 jam yang lalu yang membuatnya seperti ini
***
Flash back on...
    Lima pria tampan ini akhirnya bisa mengistirahatkan tubuh mereka masing masing setelah lelahnya mereka latihan dance untuk tampilan perdana mereka yang akan dilaksanakan minggu depan. Mereka adalah anggota dari NCT U boy band yang sedang naik daun baru-baru ini, mereka yang tidak lain adalah Lee Taeyong, Kim Duyoung, Ten, Mark Lee dan Jung Jaehyun.
"Haaahh...lelah sekali" keluh Doyoung sambil sedikit memukuli kakinya yang terasa sakit.
"Hmm, benar lelah sekali, tapi kita harus terus berlatih untuk tampilan kita minggu depan.
"Haahh...aku merasa gugup" kata Taeyong sambil meminum air putih di botol yang disalurkannya oleh semua member.
"Kalau ini bukan acara perdana kita, mungkin aku bisa sedikit tenang" ucap Ten menanggapi perkataan Taeyong.
"Hmm, aku juga merasakan begitu, apa kau juga merasa gugup Jaehyun-hyung? " tanya Marklee pada Jaehyun yang duduk di sampingnya.
"Tidak, kenapa harus gugup, ini acara kita, kita yang memimpin, harusnya kita yang membuat para penonton gugup melihat kita" jawab Jaehyun sambil membenarkan tali sepatunya, berbeda dari member lainnya, Jaehyun terlihat paling santai karena acara minggu depan.
  "Hiss...seperti biasa kau selalu santai Jaehyun, sebagai leader disini aku merasa berterimakasih padamu" kata Taeyong sambil menepuk pelan bahu Jaehyun, sedangkan yang menjadi objek tepukan itu melihat Taeyong dan memperlihatkan senyun manisnya yang membuat lesung pipitnya terlihat.
"Karena kita tim" kata Jaehyun dengan penuh keyakinan dan pekataan Jaehyun tadi bisa membuat member lainnya sedikit mengurangi rasa gugup mereka.
Drrrt... Drrrt...
  Suara ponsel berbunyi yang tidak lain adalah ponsel milik Jaehyun, ia segera mengangkat panggilan masuk itu setelah permisi dari member lainnya dan sedikit menjauh dari yang lainnya.
"Yeoboseo, ye... Eomma, kenapa menelfon? " tanya Jaehyun penasaran, karena biasanya Ibunya tidak akan menelfon lebih dari jam 5 sore.
"Jaehyun-ah, maafkan eomma, eomma harus pergi, eomma sudah tidak bisa lagi dengan appa, eomma sudah tidak tahan lagi, eomma minta maaf"
  "Eom--om--eomma...., gahajima jaebal" kata Jaehyun lirih yang masih belum percaya atas apa yang didengarnya.
"Jaehyun-ah, sekarang kau sudah dewasa, kau sudah punya penghasilan sendiri, eomma harap kau bisa hidup dengan baik, selamat tinggal eomma menyayangimu"
  "Eomma----" TUT.... TUT.... TUT....
Sambungan terputus, Jaehyun mencoba menghubungi Ibunya lagi tapi sudah tidak bisa. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Haruskah ia menangis sekarang? Tapi ia tak ingin terlihat menyedihkan di depan temannya
Flashback off...
    Mungkin sekarang waktu yang tepat untuk menangis, untuk mengeluarkan semua kesedihan yang dari tadi ia tahan. Akhirnya ia bisa mengeluarkan air matanya yang sebenarnya sangat ia benci, setidaknya sekarang tidak ada seorangpun kecuali dirinya di ruangan itu, jadi dia bisa lebih leluasa mengeluarkan sisi lemahnya ini.
    Kenapa? Kenapa semua ini terjadi padanya? Kenapa ayahnya terlalu brengsek? Dan kenapa ibinya tega meninggalkannya? Apa salahnya selama ini sampai-sampai Tuhan membuatnya merasa sendirian di dunia ini.
AAAKKHHH.....
     Marah, sangat marah, ingin sekali ia protes terhadap Tuhan yang memberikannya takdir gila seperti ini, tapi apa yang ia bisa? Apa ia harus terbang ke tempat Tuhan berada dan mempertanyakan semuanya, heh jangan bodoh, ia hanya namusia biasa yang tak ada istimewanya di hadapan Tuhan.
"Wae? Wae---ini terjadi padaku... WAE...?" setelah berteriak, kembali ia bergerak membentuk gerakan indah yang penuh emosi, rasa amarahnya mengalahkan rasa letihnya, sampai dia-----
BRUUKK... KRTAAKK...
AAARRGGHHH.....
    Terjatuh dan siku kirinya cidera karena digunakannya tadi untuk menopang tubuhnya yang terjatuh, siku kirinya benar-benar sakit saat ini, ia mengerang dan berteriak kesakitan sambil memegang sikunha yang terluka.
Mulai hari ini sampai hari berikutnya mungkin akan menjadi hari yang berat baginya.

Hallo reader's.....
Bagaimana cerita dari saya? sebenarnya ini fanfiction saya yang entah judul yang keberapa, soalnya saya menulis berbagai macam cerita dibuku. Dan ini adalah ff pertama yang saya upload yeee..... *lebay*.

Karena ini masih yang pertama, jadi masih banyak typo dalam pengetikan. So.. Saya butuk banget kritik saran dari reader *sangat berharap*
Trimakasih.... 😊

THE SCANDAL OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang