Arga gangs

36 1 0
                                    

"santai men! Dia bukan tandingan lo" Edo mencoba menenangkan arga.

"JAGA OMONGAN LO! " Tegas arga kepada cowok berkacamata itu sambil melepaskan cengkraman tangan nya.

"Cupu lu! " Ledek edo yang berjalan menuju tempat duduk kantin.

Meja paling pojok dekat jendela kantin adalah tempat nongkrong arga dan edo dikampusnya, meja ini sudah ditetapkan menjadi milik mereka dan tidak ada satu orangpun yang berani duduk dimeja ini karena mereka semua sudah mengetahui meja ini milik arga dan komplotannya.

Sebenarnya Edo bukan satu-satunya teman arga, Arga masih mempunyai temen satu gang nya lagi yaitu: Ray, Marten, Brian, dan Sasya.

Ya Sasya adalah seorang perempuan satu-satunya di gang Arga, perempuan ini sudah sejak lama bergabung bersama arga dan teman-temanya yang lain.

** **
" BIIII...? KOPI DUA SAMA GORENGAN NYA YANG BANYAK! " teriak arga dari meja paling pojok. Orang-orang yang berada dikantin hanya menatapnya penuh amarah.

"Kenapa lo pada? " Arga berbicara kepada mereka dengan wajah nyolot khas nya.

"Udah men!, mending lo makan nih! " Edo menerima kopi dan gorengan dari sibibi dan mulai memakan nya.

"Pengawal gue pada kemana nih jam segini belum pada dateng? " Tanya arga kepada edo. Pengawal yang dimaksud adalah teman satu gang mereka.

"Noahhh tuh baurua noanggol". Edo Terus mengunyah makanannya.

"Makan dulu bego baru ngomong! " Ucap Arga meneguk kopi nya.

"Hey men..? " Ucap Brian sambil bersalaman dan mulai duduk disamping arga diikuti dua teman nya.

"Wahh, dari mana aja lo jam segini baru nonggol? " tanya arga yang sedang menguyah makanannya.

"Wahh makanan nihh". Sasya mulai mengambil gorengan arga dan memakan nya.

"Kampret lo sas, makanan mulu otak lo! " Ledek edo sambil meneguk kopi nya.

"Tadi kita abis malak dulu, biasa men banyak anak kampus belagu biasalah mereka harus dikasih pelajaran". Ray tertawa sambil mengambil makanan arga.

"Dapet berapa duit lo? " tanya arga penasaran.

"yahh cukuplah buat jajan cilok" Ucap Marteen sambil tertawa.

"Hahaha... Gue udah gede udah gengsi makan cilok men" arga tertawa.

"Pesen lagi sana sas!, lo mah mau enak nya aja, abis nih makanan gue " Edo menahan tangan sasya yang mau mengambil makanan edo.

"yeahh... Pedit lo mah, yaudah gue beli dulu". Sasya pergi meninggalkan mereka menuju sibibi kantin.

"Kenapa lagi bibir sama pipi lo men?Abis Bertempur sama siapa lo? " tanya brian yang baru saja memperhatikan arga.

"Biasa tadi gue olahraga dulu! " Ucap arga dingin.

"Hahaha kampret lo, olahraga mah bikin sehat bukan nyari penyakit" Marten tertawa.

"Udah makan nih yang banyak" Sasya membawa gorengan dan cemilan yang lainnya untuk disantap.

"Nah gitu dong sas, jadi gue kan seneng kalau lo kaya gini" edo mengambil makanan dan memindahkan makanan itu ke mejanya.

"Kampret Lo do, Rakus amat hidup lo! " Ray mengambil makanan yang telah diambil edo lalu dipindahkan nya ke hadapan mereka.

"Tau tuh si edo, belum makan tiga hari ya lo". Tanya sasya dengan nada sedikit sinis.

"Udahlah men, mending makan aja!" Arga mengambil cemilan.

** **

Begitulah kelakuan mereka dikantin, mereka selalu bisa menghabiskan banyak waktu disana, dimeja paling pojok dekat jendela dengan pemandangan kampus yang luas dan indah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang