Prolog dan part 1

54 2 0
                                    

PROLOG

Di suatu malam yang sepi ditemani suara rintikan hujan yang turun dari langit seperti menandakan kesedihan seseorang. Sepertinya Tuhan tahu dan merasakan kesedihan yang di rasakan gadis itu. Dan ketika malam menyapa, maka yang kerap dia lakukan ketika malam selain merindu ialah merawat luka yang datang di tiap detik waktu hidupnya. Siapapun yang melihatnya akan iba dan sedih merasakan betapa rapuhnya gadis itu,siapapun pasti ingin memeluknya dan memasang badan untuk menjaganya dari orang-orang yang akan berbuat jahat kepada gadis itu. Karna Demi Tuhan..gadis itu sedang amat sangat merindukan Ayahnya. Dia terus menerus menangis,sampai air matanyapun tak tersisa lagi, bahkan menangis saja kesedihannya tidak berkurang,tetapi malah semakin bertambah. Tuhan tau betapa sedihnya gadis itu.

Malam semakin larut dan semakin menyesakkan dada.. Gadis itu tertidur dalam pelukan boneka kesayangannya, mungkin gadis itu lelah karna menangis..





Part 1

"Selamat pagi Bu Kiara. Anda datang pagi sekali." satpam yang bernama pak Asep itu menyapa dan tersenyum.

"Selamat pagi Pak Asep, ah ya mungkin saya hanya ingin datang lebih awal." Suara Kiara lembut membalas sapaan pak Asep dan tersenyum melihatkan lesung pipinya yang dalam.

Kiara adalah guru taman kanak-kanak di sebuah kota dimana dia tinggal. Kota yang di penuhi kebun teh,dan dikelilingi pohon pinus yang rindang. Tinggal bersama sang Ibu dan Nenek yang amat sangat dia cintai. Terkadang Bina akan datang. Tetapi Bina menghabiskan waktunya di cafe milik mereka berdua. Ya Bina Pujangga adalah sepupu Kiara dan mereka seperti kucing dan tikus, mereka sering bertengkar dalam hal apapun,tetapi mereka saling menyayangi dan saling melindungi satu sama lain. Selain menjadi guru, untuk mengisi kekosongannya sepulang mengajar dan di akhir pekan, Kiara akan pergi ke cafe. Kiara dan Bina memang mepunyai usaha cafe. Ya walapun dia hanya akan mengunjungi cafenya selagi waktunya kosong. Cafe itu seutuhnya di kelola Bina selagi Kiara tidak datang kesana.

***

"Selamat sore" Suara itu tidak asing bagi Kiara. Satu minggu ini ia sama sekali tidak mendengar suara itu,suara yang ia rindukan.

"Mencari siapa?" Tanpa menolehkan wajahnya Kiara tersenyum geli.

"Saya mencari Kiara, katanya dia adalah guru paling cantik di TK sini." Suaranya serak dan mampu membuat Kiara menoleh. Kiara yang sedang memberikan penilaian menggambar bagi anak-anak didiknya. Anak-anak tanpa dosa yang selalu membawa keceriaan bagi Kiara.

Kiara berdiri dari duduknya dan menolehkan wajahnya ke arah pintu "Apakah aku boleh memelukmu?" Pipi Kiara memerah karna malu.

"Dengan senang hati nona,kau boleh lakukan apasaja semaumu" Lali-laki itu mengedipkan matanya dan tersenyum geli.

Oh astaga laki-laki yang ada di hadapannya ini adalah Azka. Dia sangat merindukan laki-laki ini. Kekasihnya,tunanganya,pujaan hatinya. Ya Tuhan tentu saja dia merindukannya,amat sangat merindukannya. Satu minggu ini dia sama sekali tidak pernah bertemu Azka. Tunanggannya itu tugas keluar kota selama satu minggu. Bahkan Azkapun tidak mengabarinya lewat telfon ataupun sms, kota itu sangat terpencil. Bahkan susah sekali untuk sekedar mencari sinyal.
Mereka berpelukan lama sekali.. Sampai akhirnya Kiara melepaskan pelukannya dan mukanya berubah cemberut..

"Tunangan macam apa yang meninggalkan kekasihnya sendirian,tanpa ada kabar sedikitpun!" Raut wajah Kiara berubah menjadi sedih.

"Ah sayangku, begitu susah mencari sinyal disana. Kota itu sangatlah kecil,jauh dari keramaian." Mata mereka saling bertatapan mata yang hitam pekat milik Salma menatap mata kecoklatan milik Azka "Maafkan aku,aku berjanji akan menebus itu semua. Dan aku akan menghabiskan waktu dengan gadisku ini" Azka tersenyum dan mencium kening Kiara.

"Aku akan membawamu kesuatu tempat,dan kau akan suka." Suaranya penuh rahasia. Lalu kedua tangannya menyetuh pundak Kiara "tetapi sebelum itu aku harus menutup matamu terlebih dahulu"
Dengan cekatan Azka menutup matanya, dengan Kiara yang sedikit memprotes.

Dengan lembut Kiara bertanya "kau akan membawaku kemana?"

Sambil membawa Kiara dalam rangkulan tangannya, Azka tersenyum dan mencium pipi kanan Kiara "nanti lihat saja."

Azka berucap dalam hatinya -Aku akan membawamu kesuatu tempat, dan kau akan bahagia-

I' am HOPE Where stories live. Discover now