My name is Caitlin Amanda

561 29 5
                                    

"Apa maksud kakek aku akan dijodohkan?" tanyaku spontan. "Haha, tidak caitlin. Tapi jika kamu bisa mendapat calon suami yang berwibawa, bertanggung jawab, jujur dan menerima mu apa adanya..." Jawab kakek dengan sedikit kekehan kecil. "Tapi jika kamu tidak bisa mendapatkan calon suami dengan kritea yang kakek bilang, maka kamu akan kakek jodohkan." sambung kakek lagi dan membuatku tersentak. "Tapi kek, umurku masih 19 tahun dan aku masih kuliah. Aku tidak mau menikah muda." ujarku ketus. "Kakek tidak menyuruhmu menikah muda, kakek menyuruhmu mencari calon suami untuk masa depanmu kelak. Apa kau bersedia?" tanya kakek ku, yang membuatku frustasi. "Baiklah aku bersedia. Tapi..." ujarku terputus. "Tapi apa cait?" tanya daddyku. "Tapi aku ingin menyamar menjadi gadis miskin dan mengganti namaku menjadi Caitlin Amanda. Aku ingin calon suamiku kelak benar benar tulus mencintaiku apa adanya, bukan karena aku Pewaris Beadles Family." ucapku dengan lantang. "Ok, kalau itu keinginanmu. Kakek juga setuju dengan caramu." Jawab kakek yang menyetujui usulku. "Ok, pertemuan kita sampai sini dulu. Selamat siang, kalian boleh pulang." ujar kakek mengakhiri pertemuan Beadles Family.

~Skip~

Aku sudah tiba di rumah, tepatnya sudah berbaring di atas kasurku. "Hhh, kenapa harus serumit ini?" tanyaku dalam hati. Lalu tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk. "Siapa?" tanyaku sambil melirik pintu sekilas. "Chris, boleh aku masuk?" jawab seseorang dibalik pintu tersebut yang ternyata adalah Chris, adikku. "Come in" jawabku dengan suara sedikit keras. Pintu pun terbuka dan masuklah chris ke kamarku sambil berjalan ke pinggir kasurku. "What?" tanyaku dengan malas. "Jadi bagaimana kau akan mencari calon suami mu?" tanya chris to the point. "Hhh i don't know." jawabku dengan sedikit mendesah karena frustasi. "Hey, bagaimana kita liburan musim panas ini ke Paris? siapa tau kau mendapat calon suami disana? u know paris is Love City, so mungkin kau bisa bertemu jodohmu disana" usul chris dengan lantang. Aku berfikir sejenak. 'benar juga kata chris, sekalian aku menjernihkan pikiranku ini dan mungkin.... aku bisa mendapat calon suamiku.' ujarku dalam hati sambil senyum. "Oke! aku mau! so, when we go to Paris?" Ucapku dengan semangat sambil merubah posisiku menjadi duduk tegap. "Haha, kau ini gampang sekali merubah mood mu. hmm, mungkin lusa?" jawab chris disertai ejekan kecil. "Whatever, lusa? oke! but.. kau izin dulu gih dengan daddy&mom. Aku malas" perintahku pada chris sambil menjatuhkan tubuhku di kasur lagi. "Haha benerkan aku bilang, mood mu gampang sekali berubah. Ok, aku akan minta izin pada Dad&mom. Istirahatlah, kau sangat terlihat lelah." perintah chris dengan kekehan kecil sambil berlalu keluar kamarku. "whatever. Ok, thank's much brother, u are the best haha" ucapku dengan keras agar chris yang sudah keluar kamarku dapat mendengarku. "No prob, sist" jawab chris dengan keras juga, karena ia telah menjauh dari kamarku.


Please Vote/Comment for next yeah:)

Sorry for typo, ugly story and others. Please follow me @Namiraazel , folback? just mention. Thank you all{}

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm a Heirs (Justin Bieber&Caitlin Beadles Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang