Hard Work

216 22 7
                                    

(Note: Play the mulmed if u can ^^)

(Note: Play the mulmed if u can ^^)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna POV

"Hanna!" teriakan kencang stylish eonni membuatku terkejut setengah hidup. Aku baru saja masuk ke ruangan itu dan sudah disambut dengan teriakan.

Segera kuletakkan barang bawaanku dan juga beberapa kantong hitam berisi kostum untuk hari ini. Bergegas menghampirinya sebelum aku diteriaki lagi.

"Nee eonni," jawabku sopan sambil menghampiri salah satu stylish disana.

"Tolong tata rambut anak ini ya, aku akan urus yang lain," kata stylish eonni sambil memberikanku sisir dan hairspray.

Mengangguk cepat, aku meraih dua benda itu dan mulai fokus pada namja yang duduk manis didepan kaca. Begitu melihatku dia tersenyum lebar.

"Anyeong~ Hanna baru datang?" sapa namja itu, Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anyeong~ Hanna baru datang?" sapa namja itu, Park Jimin.

"Jangan bertanya! Siapa yang membuatku harus kembali ke dorm karena meninggalkan kostumnya begitu saja," jawabku ketus.

Bayangkan saja, dengan wajah polos tanpa dosa Jimin bilang bahwa dia melupakan kostumnya padahal kami sudah sampai di Mnet untuk siaran comeback mereka. Mau tidak mau aku harus kembali ke dorm dan mengambilnya. Waktuku terbuang satu setengah jam hanya untuk bolak-balik.

Kedua tanganku mulai menata dan merapikan rambut pria manis ini. Rambut Jimin sangat fluffy dan mudah ditata, tapi sayangnya si pemilik agak susah untuk ditata.

Dipantulan kaca aku bisa melihat bayangan Jimin yang kembali tersenyum tanpa rasa bersalah. "Hehe, mian~ Aku lupa. Salahkan Sejin hyung yang menyuruh kami cepat-cepat,"

Aku menghela nafas pelan, "Yak! Jangan jadinya Sejin oppa sebagai alasan, Park Jimin-ssi,"

"Aigoo~ Jiminie jangan buat Hanna naik darah subuh-subuh begini," kata member tertua kami, Kim Seokjin. Pria dengan gelar 'Worldwide Handsome' itu sedang berada dua kursi dari Jimin. Salah satu make up artist sedang memberikan final touch up pada wajah tampannya.

Aku tersenyum senang melihat wajah Jimin berubah masam sambil mempoutkan bibirnya. Kata-kata kakak tertua tidak bisa dibantah kan?

Sebenarnya aku bisa saja balas dendam, tinggal kurusak saja tatanan rambutnya dan selesai. Tapi tidak, tidak untuk hari ini. Hari ini sangat penting bagi mereka, bagi kami semua.

Behind The StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang