Worried Manajer

66 6 2
                                    

"Jim oppa! Astaga sudah kubilang berapa kali jangan terlalu memaksa tenagamu!" omel Hanna ketika melihat pemuda berambut keemasan itu tergelatak tak berdaya ditengah lantai ruang latihan. Sementara yang diomeli hanya tertawa kecil sembari mengatur laju nafasnya yang tak beraturan.

"Jangan tertawa Park Jimin-ssi, aku tidak sedang bercanda!" geram Hanna yang kini berdiri tak jauh dari Jimin, tangannya terlipat didepan dada seakan meminta penjelasan dari pemuda itu. Hanna tahu hari ini jadwal mereka latihan dance, tapi itu sudah berakhir dua jam yang lalu. Member yang lain sudah kembali ke dorm kecuali Namjoon, Hoseok dan Yoongi yang sedang membahas lagu dengan produser yang lain dilantai atas.

"Jangan marah begitu Hanna, kau terlihat jelek," rayu Jimin sambil mengedipkan satu matanya. Jika para fans mereka yang melihatnya, sudah dipastikan mereka menjerit senang sekarang.

Tapi sayang yang dihadapi Jimin sekarang adalah Hanna, gadis yang sudah cukup kebal menerima tingkah manis mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi sayang yang dihadapi Jimin sekarang adalah Hanna, gadis yang sudah cukup kebal menerima tingkah manis mereka. Terutama maknae line yang terkenal sering membuat fans mereka diabetes mendadak.

"Maaf Tuan Park, aku memang jelek. Jadi tidak masalah bagiku untuk marah," balas Hanna dengan senyum licik dibibir penuhnya. "Sekarang cepat bereskan barang mu dan pulang ke dorm! Atau aku panggil Sejin oppa kesini!"

"Oh ayolah Hanna, aku hanya berlatih dua jam ekstra. Kenapa kau jadi cerewet akhir-akhir ini?" protes Jimin dengan sangat lancar tanpa menyadari raut kesal dari gadis dihadapannya.

"Baiklah, aku sudah mengingatkan Jimin-ssi," Hanna segera meraih jaketnya dan berjalan ke kuar ruangan.

"Peringatan terakhir, cepat kembali ke dorm atau Sejin oppa yang akan menarikmu paksa," kata Hanna tepat sebelum menutup pintu dibelakangnya, meninggalkan Jimin sendiri diruang serba putih itu.

🐤🐤🐤

Pagi itu Hanna terlihat sedikit lebih diam dari biasanya. Biasanya dia yang paling cerewet mengatur dan mengingatkan ini itu pada member atau staff lain. Tapi sepertinya perkataan Jimin semalam benar-benar membuat gadis itu berfikir keras.

"Apa kau sakit?" tanya Seokjin setelah menyelesaikan fitting akhir untuk konser mereka. Pemuda itu sedikit aneh melihat manajer cantik mereka hanya mengawasi dari pinggir, pun jika ada yang salah dia segera bertindak tanpa mengeluarkan banyak suara. Sangat tidak Hanna sekali.

"Ah tidak Jin oppa, aku baik,"

"Waa waa Hanna sudah berani bohong yaa, siapa yang mengajarimu hm?" tanya Seokjin gemas, mencubit pipi gadis itu main-main. "Jadi apa yang membuat manajer cantikku ini jadi pendiam begini? Gara-gara Jimin heh?"

Gadis itu terdiam, tidak terlalu terkejut jika member tertua BTS itu tahu semuanya. Mereka memang saling berbagi cerita, terutama jika ada masalah. Dan Hanna yakin Jimin sudah menceritakan semuanya pada Seokjin dan yang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Behind The StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang