Saat hujan telah reda di penghujung senja
Hatiku terasa basah dalam gamang
Persimpangan ini mungkin saksi perpisahan
Menuai lerai rasa yang pernah bertemuKetergesaanku akan Cinta menuai gerah dalam jiwa
Merengek-rengek pinta seakan gulali yang menggiurkan
Kerak rasa masih tersipu rapi dalam sukma
Memeluk bayang dari kejauhan tatapSaat senja menutup mata
Gelap mengurung sayap dalam gulita
Beribadah pada Tuhan yang berbau surga
Mengadu rasa dalam sujud keharibaanJingga...
Kau hadirkan helaian lembut jemari
Dalam pangkuan Mentari
Meninabobokan dalam peraduan
Mengistirahatkan lelah siang dalam belaianJingga..
Menyingsing lemah dalam perapian
Mendekap lutut-lutut beku
Melepas gaun-gaun kemuliaan
Memadu Cinta dalam gelas-gelas harap
Meminta, mengadu dalam sujud berpanjanganJingga...
Meski duniaku berubah
Cintaku pada rengkuhan hangat ibadah takku lupa
Darinya aku mencoba mengiba
Meski kekasih dunia tak ku miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
J I N G G A
PoetryJingga... Meski duniaku berubah Cintaku pada rengkuhan hangat ibadah takku lupa Darinya aku mencoba mengiba Meski kekasih dunia tak ku miliki.