1. permulaan yang baik

44 2 2
                                    

Pagi yg cerah terang benderang. Pagi itu, gadis cantik berumur 20 thn mempersiapkan diri untuk melanjutkan hidupnya. Yang bernama Anita Putri yg disapa akrab Anita.

"Nak...ayo turun kita sarapan" sapa lembut ibunya dibalik pintu kamar. "Iya bu...bntar anita merapikan baju dulu". "iya sudah ayah dan adikmu menunggu diruang mkan", sambil berajak pergi dari balik pintu.

Anita pun bergegas kluar dan membuka pintu sambil bergumang " ini saatnya tepat untuk bicara" , anita pun menuruni tangga dan mnuju ruang mkan, sesampai druang mkan anita menyapa anggota kluarga yg sedang menunggunya " selamat pagi semua.... Maaf aku lama"😅.

Alangkah terkejutnya anggota kluarganya dngan pakaian anita, " Nak....pagi - pagi begini mau kmana kok sdah rapi??" sapa ibunya yg terheran. Anita yang terkejut pun menjawab " a....a..ku ingin melanjutkan hidupku ibu aku tidak mau membebani kluarga ini yang sesusah payah membesarkanku..."

saat anita ingin melanjutkan pembicaraan ayahnya pun menyela pembicaraan " cukup.... anita kita sedang makan jangan kamu bicara lagi dsni ada adikmu yang tidak pantas mendengarnya!" (penuh kecewaan)
dengan penuh kecewaan anita pun menjawabnya " tapi ayah aku sudah dewasa aku ingin hidup mandiri, disaat aku ingin bicara ayah tidak pernah ada untuk anita ayah selalu sibuk dengan urusan ayah....!!" (membentak)

pembicaraan anita pun langsung dipotong seketika itu oleh ayahnya " cukup....ayah bilang dimana sopan santunmu anita, inikan balasanmu terhadap orang tuamu yg sdah membesarkanmu anita!!"

dengan terkejutnya anita pun menyesali perbuatannya itu " maafkan aku ayah, aku terlalu terbebas dari beban ini ayah maafkan aku ayah." mendengar ucapan anita ayahnya pun menjawab dengan nada lembut " ya sudah ayah maafkan tapi setelah kita makan ayo kita bicara druang kerja ayah dan sekarang kita makan sudah hampir lewat jam makan."

anita pun menjawab dengan nada lembut " baik ayah, ayo anita udah lapar ini." saat anita ingin makan adiknya pun heran melihat kakaknya dan ayahnya tadi bicara " kak...kak tadi ada apa sih kok tadi ayah mukanya serem amat." (bingung) 

dengan menahan geli anita pun menjawab " adikku syank tadi ayah sedang menasihati kakak syank adikku rahman." rahman menjawab " oh...gitu ya kak kirain tadi ayah sedang marah sama kakak habis serem sih." ayah pun mencelah sudah ayo makan keburu dingin itu makanannya rahman anita."

anita dan rahman pun menjwab bersamaan " iya ayah." setelah kluarga sederhana itu pun makan tibalah saatnya anita bicara "ayah apakah kita bicara." ayahnya pun menjwab " baik sni ikut ayah dan jelaskan apa yang kamu inginkan anita anakku"

mendengar ucapan ayahnya dengan menghela nafas anita menjwab perkataannya yang sudah berada di ruang kerja ayahnya "begini ayah aku ingin bisa bekerja dluar yah...dan tidak mau diam drmh seharian aku ingin hdp mandiri apakah ayah mengizinkan?"

ayahnya pun terkejut "apakah kamu serius anita, bukannya kamu lebih ska diam drmh knp km ingin mandiri?" anita menjawab "aku tidak mau membebani ayah dan ibu dan..." pembicaraan terpotong "ya sdh klo itu kemaumu ayah tidak bisa mengikatmu kamu sdh dwasa dan bisa menentukan kemaumu anita dan ayah mengizinkan dsn ingat sering kabarin ayah !" mendengar ucapan ayahnya anita pun menangis " terimahkasih sudah mengzinkanku ayah."(memeluk) 

Setelah mereka berbicara panjang lebar dan kluar dari ruang kerja ayahnya anita pun bergumam
"Terimahkasih ini permulaan baik untukku aku tidak akan mencewakan kluargaku ini."

Toko Permen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang