Cinta kadang bagaikan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
***
"Pulang sekolah ikut gue ya" ucap khalid tiba-tiba ketika jam pelajaran terakhir sudah hampir selesai.
"Ngapain? gue mau cabut" ucap Syiar jelas-jelas menolak ajakan Khalid yang sangat tiba-tiba.
"Gimana kalo kita main game, kalo gue menang lo harus nurutin semua kemauan gue dan begitupun sebaliknya" ucap Khalid dengan menaik turunkan alisnya.
"Childish banget lo!" Ucap Syiar kesal.
"Kalo lo nolak berarti lo pengecut" ucap Khalid tak mau kalah. Khalid tipe orang yang pemaksa dan tak mau di bantah.
"Jadi lo ngancem gue?" Tanya Syiar dan di balas oleh Khalid dengan mengangkat bahunya acuh tak acuh.
"Shit" gumam Syiar hampir tak terdengar oleh Khalid.
Kini pelajaran pun telah usai dan Khalid tengah berada didalam sebuah kumpulan salah satu Ekstrakulikuler yang ada di sekolah ini. Coba tebak... sekarang ini ia tengah bersama dengan siapa? Yaa pastinya dengan Syiarudin sahabatnya yang tadi ia ajak main game kekanakan dan sudah jelas ia kalah dari Khalid.
Dengan wajah betenya Syiar menghadiri sebuah rapat perkumpulan pertamanya sepanjang ia sekolah.
Yaa, katakanlah sekarang ini ia seorang badboy innocent yang sangat famous di sepanjang ia bersekolah dulu di SMP dan pastinya akan berlanjut di sekolah ini."Lo ngga apa-apakan?" Tanya Khalid sambil berbisik di telinga Syiar, tanpa mau menjawab Syiar hanya memelototi Khalid dengan tatapan kesal.
Khalid langsung menunduk dan cekikikan sambil menahan suaranya.
Kakak tingkat organisasi ROHIS tengah menjelaskan seluk beluk ekstrakulikulernya dengan sangat semangat menyambut anggota barunya. Tentu saja Khalid dan Syiar adalah salah satu anggotanya sekarang.
Tanpa terasa kumpulan pertamanya pun telah selasai dan kini Khalid dan Syiar sudah berada dalam perjalan pulang.
Lalu bagaimana dengan Abiya dan Hafsah?? Abiya telah pulang dan Hafsah sebanarnya mengikuti kumpulan Rohis juga namun anggota akhwat dan ikhwan di pisahkan ruangannya dan sepertinya ia juga telah pulang.Kini syiar dan Khalid tengah berjalan menuju ke rumahnya yang lumayan jauh.
"Magsud lo apaan lid?" Ucap Syiar langsung menodongi Khalid dengan pertanyaan.
"Lo kan sudah sepakat dengan perjanjian kita, jadi itu kemauan gue dan lo harus ikutin kemauan gue sesuai perjanjian tadi" ucap Khalid menjelaskan.
"Gue nggak pernah bilang sepakat lo yang maksa gue dan gue nggak ada niat buat ikut ekstra nggak penting kayak gitu" ucap Syiar dengan menumpahkan semua kekesalannya.
"Perjanjian tetap perjanjian nggak bisa dibantah ataupun di tolak, coba jalanin dulu gue kasih waktu lo 5 bulan kalo lo ga sanggup lo boleh keluar kalo udah 5 bulan itu" ucap Khalid masih terus membujuk sahabatnya.
"5 bulan kelamaan khalid 3 bulan oke 3 bulan" ucap Syiar bernegosiasi.
"Lo kok cemen sih din, bertahan 5 bulan apa susahnya. Gue yakin dari organisasi ini lo bisa berubah gue care sama lo nggak ada yang namanya sahabat mau ngejerumusin sahabatnya sendiri, gue mau ke jannah bereng sahabat-sahabat gue termasuk lo" ucap Khalid jujur sejujurnya.
"Gue syiar bukan udin! Gue hargai kepedulian lo ke gue tapi yaaa jangan kayak gini juga khalid apa kata dunia kalo gue ikutan organisasi nggak penting ini" ucap Syiar masih terus membantah ucapan Khalid.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan dan Hijrah
EspiritualSekiranya "Hujan" hanya dapat membasahi tapi tidak untuk menghalangi . Sekiranya "Hijrah" Hanya dapat membuat kita menjadi lebih baik Tapi tidak membuat kita menjadi buruk . - Muhammad Syiarudin Al-ayubi Seorang bad boy, playboy, cuek, dingin, da...