end

1.9K 211 22
                                    

Ten mengerjap-erjapkan matanya. Mencoba terbiasa dengan cahaya matahari yang menyerobot masuk. Saat matanya sudah terbiasa, tampaklah sekarang suaminya tersenyum manis kearahnya. Sambil mengenakan celemek. Tunggu, celemek?!

"Hyung!, kenapa kau pakai celemek itu?" mata Ten yang semula masih terkantuk-kantuk tiba-tiba membesar.

"Hehe, aku kan baru saja masak, sayang." Ten mengerutkan keningnya.

"Masak?" tanyanya penuh ketidakpercayaan.

"Ne. Benar kan?" kali ini Taeyong bertanya kepada keenam anaknya.

"Ne Omma!" jawab keenam anak mereka dengan kompak. (Ten gak percaya kalo Ty masak. Padahal kan di ty mulu yang masak wkwk biasa, efek hamil itu)

.

"KOK BISA?!" pekik Ten tak percaya.

"Bisa saja. Kan kita selalu satu ranjang, Bulan lalu kan kita main terus. Jadi itu bisa saja." kata Taeyong enteng, dia menaik turunkan alisnya.

Istrinya itu perlahan mengelus perutnya. Ada perasaan bahagia, sedih dan sayang.

Bahagia karena dia akan diberi anak lagi. Sedih karena berarti dia harus mengurus tujuh anak nantinya. Dan sayang karena...memang Ten menyayangi buah hatinya yang belum lahir itu.

.

Bulan pertama... Napsu makan Ten semakin bertambah. Ten juga sering muntah-muntah.

Bulan kedua... Ten terus dibujuk Taeyong untuk melakukan USG. Tapi, Ten tetap bersikeras tidak mau.

Bulan ketiga... Masa muntah-muntah Ten sudah selesai tetapi permintaan Ten selalu buat Taeyong sakit kepala.

Bulan keempat... Ten sempat terpeleset. Untung saja tak terjadi apa-apa kepada bayinya.

Bulan kelima... Taeyong harus pergi ke Jepang untuk pekerjaannya. Itu membuat Ten merasa kesepian. Walau sekarang dirinya ditemani keenam anak mereka.

Bulan keenam... Hari yang ditunggu Ten seketika menjadi hari yang paling dibencinya. Harusnya bulan ini Taeyong pulang dari Jepang, tetapi ternyata pekerjaannya bertambah (?) disana.

Bulan ketujuh... Bulan ini Taeyong pulang dari Jepang.

Bulan kedelapan... Perang antara Taeyong dan Ten kembali dimulai. Keduanya berdebat konyol tentang jenis kelamin anak mereka.

Bulan kesembilan... Ten melahirkan...

Seluruh keluarga Lee beserta keluarga Ten menunggu di depan kamar operasi persalinan. Berdoa semoga operasi persalinan Ten berjalan dengan lancar.

Disamping itu, keenam anak Taeyong dan Ten sedang merangkul kakek dan nenek mereka. Sedangkan Taeyong terus saja mondar-mandir, duduk, menyender selama operasi berjalan.

.

1 jam pun berlalu. Dokter dan salah satu perawat keluar dari kamar Ten dengan wajah berkeringat dan tersenyum kepada Taeyong. Taeyong langsung cepat menghampiri dokter itu.

"Saat ini istri anda sedang istirahat, dan selamat! Bayi anda lahir dengan keadaan sehat dan berjenis kelamin laki-laki." ucap dokter.

Raut muka Taeyong yang tadinya khawatir menjadi senang dan sangat bahagia mendengar tuturan sang dokter.

Seluruh keluarga pun mengucapkan syukur bahagia. Keenam anaknya juga ikut senang. Mark dan Jeno yang tadinya terus saja memeluk lengan neneknya(ibu ty), sekarang melompat-lompat girang. Haechan dan jaemin yang terus berdoa agar ibunya selamat, kini berpelukan dan berteriak "HORE! AKU PUNYA ADIK!" tetapi Taeyong menyuruh mereka memelankan suaranya karena takut mengganggu istirahat para pasien yang dirawat. Sedangkan Renjun dan Chenle, mereka yang tadinya tertidur di pangkuan kakeknya, langsung terbangun karena melihat saudara mereka senang, jadinya dia juga ikut-ikutan senang(?).

Baby! (TaeTen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang