10.) Anak Baru

28 1 0
                                    

"But you don't love me anymore, and I've never felt so broken up before."

💌


Tampak Ilton, Bastian juga Farel sedang nongkrong dimarkas belakang sekolah pagi ini. Farel melirik jam tangannya, sepuluh menit lagi bel berbunyi. Aneh rasanya ketika geng C3 (cowok-cowok cakep) ini datang setengah jam lebih awal sebelum bel dibunyikan — pak Idun saja si satpam sekolah terheran-heran dan mengira kiamat kecil akan terjadi sebab melihat ketiga anak lelaki itu tidak telat seperti biasanya.

"Lo udah cek kebenarannya ?," tanya Bastian. Dan Farel mengangguk yakin. "Yakin lo ?," timpal Ilton.

"Iya ogeb. Si Ana emang hari ini masuk ke sekolah kita !," kata Farel. Bastian mendengus sementara Ilton geleng kepala.

"Gue gak bisa bayangin gimana perasaan Javas nanti kalo ketemu Ana." kata Bastian.

"Gue juga sama. Gue yakin rusak udah move on-nya si Javas kalau ketemu Ana." sambung Ilton.

Farel menggaruk pipinya, "tapi kok gue juga gak terlalu yakin. Secara dari kelas X si Javas udah suka sama si Kenar dan ngejar Kenar dari kelas XI." ujar Farel.

Ilton berdecak, "au ah pusing gue. Tapi gue harap Javas emang benar-benar udah move on seperti yang selama ini dia bilang. Gue sejujurnya seneng karna Javas akhirnya mulai lupain Ana karna Kenar--"

"Ya seenggaknya Kenar bisa bikin Javas berpikir ke depan bukan kayak dulu." kata Bastian.

"Yaudah kuy balik kelas." kata Farel. Mereka bertiga pun melangkah menuju kelas mereka.

Saat Farel, Ilton dan Bastian hendak naik ke tangga. Pandangan mereka sontak tertuju pada Javas yang datang bersama seorang gadis yang memakai seragam berbeda.

"Gue gak salah liat kan ?," Farel menajamkan penglihatannya. Ilton dan Bastian kompak menggeleng.

"Sialan ! Kok gue jadi emosi ya liat Ana--"

"Udah ton. Kita liat aja drama si cewek licik itu." ujar Bastian lalu menarik kedua temannya menaiki tangga.

"Sherana ?." gumam Kavin saat sudah melepas sabuk pengamannya. Kenar yang pagi ini ikut nebeng ke sekolah bersama Kavin menaikkan sebelah alisnya mengikuti arah pandangan Kavin. Kenar jelas menangkap pandangan itu tertuju pada Javas dan seorang gadis berseragam berbeda dengan mereka.

"Kenapa Kav ?," tanya Kenar. Kavin tak menyahut. Kenar menepuk lengan Kavin membuat cowok itu menoleh.

"Lo kenapa liatin Javas ?," tanya Kenar. "Eh... Mm... Gak–gak pa–pa, Ken. Ayo turun." kata Kavin. Keduanya turun dari mobil Kavin dan berjalan bersisian meninggalkan area parkiran.

Mata Kavin tak melepaskan pandangannya pada dua sosok yang melangkah beberapa meter didepannya.

Sementara Kenar sesekali melirik Kavin yang tak berhenti memerhatikan Javas dan gadis yang berjalan disisinya.

"Cewek itu kayaknya anak baru." gumam Kenar membuat Kavin menoleh, "kayaknya." balas Kavin. Dalam pikirannya Kavin menebak-nebak apa benar itu Sherana atau hanya imajinasinya saja karna akhir-akhir ini ia sering kepikiran dengan Sherana -- gadis yang menjadi alasannya mau ikut mama–papanya pindah ke JKT.

MILESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang