KENANGAN TERAKHIR 02

177 5 1
                                    

Aku tak seberharga perunggu.
Aku tak sekilau perak
Dan apalagi semahal emas
Aku hanya sebuah berlian yang hanya menunggu untuk dimiliki:)

Kisah ini dimulai ketika semua yang indah berakhir pahit seperti kopi.

Cinta adalah kata sederhana yang bisa membuat kita bahagia dan membuat kita sakit, karena cinta.

Cinta bukan sekedar memiliki, namun untuk menjaga sebuah perasaan yang pasti buat kamu.

Kamu jangan seperti sebuah awan yang slalu dibawa oleh angin, entah dia akan membawamu kemana, dan akupun tak tau kapan kamu dibawa kembali olehnya Di tempat semula seharusnya kamu berada.

Suatu ketika dino menemukan perempuan yang membuatnya jatuh cinta, sekian banyak perempuan yang ditemui dino.
Perempuan tersebut merupakan pindahan dari sekolah terkenal di jakarta.

Ibu guru : Selamat pagi, murid muridku.
All. : iya bu, pagi.
Ibu guru : Hari ini kita kedatangan murid pindahan dari jakarta, silahkan masuk " Annisa".
Annisa. : iya bu,
Ibu guru : Silahkan perkenalkan diri kamu nak kepada mereka semua.
Annisa. : iya bu,,,
Perkenalkan semuanya, nama
Saya annisa, pindahan dari
Jakarta, saya kesini ikut dengan
Ibu saya
Ibu guru : Terima kasih annisa, telah memperkenalkan diri.
Annisa boleh menepati bangku yang kosong di sebelah dino.

Annisa pun duduk disebelah dino, dan dino menganggap perempuan tersebut biasa saja
Tiba tiba, annisa bertanya kepada dino dengan senyum manisnya.

Annisa : Kamu kenapa din?
Dino. : Enggak papah kok (wajah pucat).
Annisa : itu muka kamu pucat begitu.
Dino. : enggak ah, b ajah kok nis.
Annisa : yawdah, btw aku boleh minjem buku catatan kamu gak? Soalnya aku mau ngejar catatan yang tertinggal.
Dino. : yakin? Mau mencatat buku sebanyak itu?
Annisa : iya bener kok, mana sini din, gak usah banyak basa basi.
Dino : iya bawell.

Tiba tiba, bel sekolah berbunyi, bertanda kegiatan belajar mengajar di sekolah telah usai.
Ketika pulang, annisa bingung di depan gerbang, dan dino menghampiri annisa dengan motor kesayangannya tersebut.

Dino : Heii, bawell
Annisa: kok bawel si? Issh, ngeselin kamu
Dino : suka suka dong.
Annisa : gak ada yang suka sama kamu.
Dino : pede banget kamu heh, btw kok didepan gerbang trus?
Annisa : iyanih nunggu angkot din.
Dino : disini angkot memang jarang nis, kalo mau bareng sama aku ajah, emang rumah kamu dimana?
Annisa : rumah aku di jl. Teratai
Dino : lah, deket sama rumah akusii.
Annisa : masasih din?
Dino : iya bawell, aku rumahnya di jl.apel sebrangnya jl. Teratai.
Yaudah, kamu mau bareng gak? Dari pada kepanasan disini, ntar jadi kayak pantat panci :p
Annisa : issh, ngeselin, yaudahdeh lagi pula aku gak mau panas panas disini.
Dino : Yaudah naik gih
Annisa : iya, jangan ngebut ngebut loh
Dino : (mengangguk)

Annisa pun menaiki motor dino, sekilas dilihat oleh teman teman nya dino.

Indra : wess, dino udah dapet aje cwe broo.
Aldi : yoi, melet ape lagi tuh si dino
Indra : mana cakep lagi si anak baru itu.
Aldi : Nanti, kita tanya aja si dino.
Indra : bagus juga ide lu sob.

20 menit kemudian, dino dan annisa telah sampai di jl. Teratai, annisa pun turun dari motor dino.
" Thanks ya din ", " iya sama sama kok nis, lain kali kalau mau bareng bilang aja ya".
" ga enak gua sama lo, gak enak juga di lihat sama temen temen lo". " Elah, udah kayak sama siapa lo, sama temen ini ". " yaudah deh, tapi jangan macem macemlo sama gue". "Siap bawell".
Annisa pun meninggalkan dino, dan dino terus melihat annisa, tiba - tiba annisa berhenti dan wajahnya menghadap ke arah dino yang sedang melihatnya.
Hati dino berkata " it's something "
Lalu, Dino pun melambaikan tangan terhadap annisa dan annisa melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya.

Dino pun juga melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motornya menuju rumahnya.

Sesampai dirumah dino berkhayal, dan berangan dengan bebas sepuasnya.
"Gue liat liat annisa cantik juga ya, tapi dia bawell + ngeselin sih, coba gak ngeselin pasti sempurna banget dia kali ya buat gue"

KENANGAN TERAKHIR  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang