1.

21.5K 1.3K 15
                                    



Kegaduhan terjadi dipusat perbelanjaan kota gangnam, tepatnya disebuah toko perhiasan. orang orang berhamburan berlari kesana kemari mencari tempat aman, sementara suara tembakan tak henti hentinya bersahutan, sampai suara sirine polisi mendekat dan semua orang disana diharap untuk tiarap.

Langkah kaki yang terseok dan nafas tersengal pemuda dengan perawakan pendek dan kurus ini menggendor sebuah kaca mobil yang terparkir didekat sana.

seorang pemilik mobil tersebut cukup kaget dengan kedatanganya.

"t-tolongh"

....


seseorang dengan wajah meringis kesakitan mendekati mobilnya, dengan sigap ia membuka pintu mobilnya membawa masuk orang asing yang terluka itu.

"kupikir aku akan terlambat datang kekantor" ia memasukan kembali ponselnya setelah menghubungi seseorang, rekan kerjanya.

manik matanya menatap kearah seseorang yang masih berusaha menahan sakitnya.

"apa yang terjadi"

"a-aku tertembakhh"

Saat itu juga kesadaranya menghilang.

....


Pria tinggi dengan surai hitamnya mondar mandir didepan kamar pasien sejak satu jam yang lalu, ia sebenernya punya kesibukan yang lebih penting dari pada menunggu orang asing yang baru saja selesai operasi beberapa menit yang lalu, tapi apa boleh buat, dia secara tidak langsung sudah menjadi penanggung jawab orang itu, karena ia pun bingung harus menghubungi siapa yang bersangkutan denganya.

"Hey" tangan besarnya menepuk nepuk pipi milik orang yang baru saja meminta tolong padanya.

Ia menyentuh bagian pundaknya yang sedari tadi mengeluarkan darah segar,
Ternyata orang ini benar benar tertembak, tanpa pikir panjang ia menginjak pedal gas dan segera pergi menuju rumah sakit terdekat.

Drrtt

Ia merasa ponselnya bergetar.

"Ah maaf hyung, aku tidak bisa kekantor buru buru"

"Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan?" Tanya orang diseberang sana dengan nada kesal.

"Ada korban tembakan, aku tidak bisa menghubungi keluarganya. jadi mau tidak mau aku yang mengurus beberapa prosedur untuk operasinya"

Terdengar decakan malas diseberang sana.

"Dengar Park Chanyeol! komplotan perampok itu baru saja mengacau di daerah gangnam" Chanyeol, nama pria tinggi yang masih memegang ponselnya terkejut, beberapa jam yang lalu dirinya berada disekitar sana, jika saja tidak ada orang yang meminta tolong padanya ia mungkin bisa tau keadaan disana.

Chanyeol mendadak kesal tapi ia tidak bisa menyalahkan orang asing yang tidak bersalah tadi.

"Hyung..."

"Segera selesaikan urusanmu dan cepat kemari"

"I-iya aku mengerti" sambungan terputus setelahnya.

"Anda yang bertanggung jawab atas pasien yang baru operasi di kamar no 64 ?"
Seorang perawat tiba tiba menanyakan hal itu padanya.

"Ah iya"

"Pasien sudah siuman, anda bisa mengunjunginya" setelahnya dia pamit.

Chanyeol melangkah menuju kamar orang asing yang baru saja ia tolong tadi.

Pintu terbuka menampilkan sosok lelaki masih terbaring lemah diatas ranjangnya.

Chanyeol semakin mendekat kearah lelaki itu.

CONSCIOUS . [DI BUKUKAN] END✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang