Muak

62 9 0
                                    

"Jadi siapa yang mau ikut gue buat menyuarakan pendapat dalam lubuk hati kita? Ini hak asasi loh!" Teriak icel menggebu-gebu dengan suara lembutnya.
"Lo ngapain si buang buang tenaga buat ginian cel? Mending lo baca novel baru gue nih," sahut Lala, terkadang ia bingung dengan sikap temannya yang sangat tempramen dan sok sok jadi pahlawan tanpa berpikir dua kali atas akibat yang akan dia terima nanti.
"IYAAAA NANTI GUE BAWA PULANG NOVEL LOOOO" dengan nada malas.
"Lo yakin usaha lo bakal berhasil cel?" tanya cowok beralis tebal sambil menatap dalam manik mata icel.
"Hooh 100%" jawab icel cuek tanpa menatap mata teduh yang dimiliki cowok beralis tebal tadi.
"Kalo gitu gue ikut!" Jawab alis tebal semangat.
"hah?" icel kaget
"GUE SETUJU SAMA RENCANA ICEL,SEPERTI YANG KALIAN TAU TANPA KALIAN,RENCANA INI BUKAN APA APA, TANPA ICEL GUE BUKAN APA APA,"
"bego!" sahut icel menyela
"JADI GUE MOHON PARTISIPASI KALIAN KUMPULIN KERTAS YANG BANYAK!" lanjut Riko cuek
"Kalo kelas kita kena sanksi siapa yang tanggung jawab?" Tanya seorang siswi khawatir dibarengin kata iya dari teman teman disekelilingnya.
"Ya kita semua lah masa gue doang" jawab Riko enteng.
Semua siswa-siswi kelas 11 IPA 2 mengangguk meng-iya kan tawaran Riko. Mereka akhirnya setuju dan sibuk mengerjakan apa yang diperintahkan Riko,icel asik menempel kertas yang mereka kumpulkan kepada mereka,icel riko dan lala. Yap akhirnya sahabat icel yang paling bijaksana a.k.a Lala berhasil runtuh pendiriannya dan gak bisa menolak permintaan temannya.
Semua murid khawatir namun keikut sertaan riko,menumpas ke khawatiran semuanya,pasalnya si primadona sekolah Lala,dan cowok idaman se angkatan plus jabatan playboy yang tidak tergantikan di SMA Nusa Bangsa ini ikut serta dalam aksi ini.
"Gue yakin, dia bakal nangis nangis terus drama ngundurin diri deh" ucap icel
"semoga ya cel,lo kan tau lawan lo tuh siapa"
"gak tau dan gamau tau." ucap icel.
Ia yakin rencana ini akan berjalan mulus,seperti paha lisa blackpink.

-------------
"SEMUANYA UDAH SIAP YA?" tanya riko memastikan
"udah"
"belommm"
"sabar donggg"
"eh tungguin dikit lagii" sahut siswa siswi ramai menanggapi.
"gue gak mau ikutan rencana orang sinting" ucap seseorang disela sela sibuknya siswa siswi lain menyiapkan rencana gila icel,dia benci harus ikutan ngurusin hidup orang. Amar harus memastikan teman temannya jangan sampe ada yang ikut serta.
"lo mau ikutan?" tanya amar kepada teman sebangkunya,Jio.
"engga ah,gue mau nontonin aja. Gue netral" ucap Jio santai
"bagus deh"
"gue ikutan ah" ucap abra santai
"lo juga sama gak warasnya ya sama tuh orang sinting?" tanya amar melotot ke arah abra tatapannya tajam seakan ingin memakan abra.
"namanya icel bro" kata abra
"gapeduli"
"kapan lagi gue bisa ikut serta mendukung dia, selama ini mana bisa gue ngedukung dia,buat daftar jadi fansnya aja gue udah gakebagian tempat keduluan sama yang lain," jawab abra curhat.
"jijik." jawab amar dengan penekanan.
"lagian idenya bagus loh,lo juga gak suka kan sm ollyf? Ini kesempatan beraspirasi bro"
"gak suka bukan berarti harus ngurusin hidup orang kan?"
"masing masing aja sih" amar melanjutkan.
"yaudah lo juga masing masing aja mar sama abra,ngapain lo ngurusin urusan abra yang mau bantuin icel?"
"gak sadar lo juga ngurusin hidup orang?" sahut Jio yang lama-lama terganggu dengan dua sahabatnya itu.
"lo emang cees gue!" jawab abra ber high-five dengan jio
"thanks bro," jawab jio
Amar diam tidak berkata apa apa lagi,ia sering kalah jika adu debat dengan Jio. Ketiganya keras kepala,tidak pernah sekalipun mereka mempunyai tujuan yang sama,amar,jio dan abra masing masing juga harus belajar memahami sifat mereka sendiri,padahal mereka menjalin persahabatan sejak mereka duduk dibangku sekolah dasar. Ketiganya memang beda prinsip tapi mereka saling mendukung satu sama lain,mereka tidak pernah meminta yang lainnya untuk satu pikiran,mereka paham bahwa kadang perbedaan lah yang menyatukan mereka. Itu yang mereka yakini sehingga masih bertahan sampai saat ini.

"OKE GUYS SEKARANG KITA TEMPEL KERTASNYA DI MEJA DOI YA" ucap icel teriak teriak,suaranya memang sama sekali tidak pantas untuk berteriak. Suaranya terlalu lembut,seharusnya icel jadi kutu buku,bukan pemimpin aksi seperti ini. Itu yang selalu Lala katakan kepada icel,
"Lo tuh imut cel,suara lo lembut,mata lo teduh,belom lagi sama badan lo yang mungil gini,harusnya lo sesuain dong sifat lo"
"Kayanya emak lo pas ngelahirin posisinya jungkir balik dah"
"Abis nya sifat ama fisik beda 360° gitu"
Berkali kali Lala mengulang pernyataannya tentang apa yang ada pada diri icel,icel sudah hafal diluar kepala kata kata mutiara sahabatnya itu. Tapi tetap saja,icel tetap anak yang tempramen,dan cenderung gila. Jauh, amat jauh sekali dari harapan sahabatnya.
-------------

"SELESAI!!!!!! YEAY!!!" teriak icel kegirangan pasalnya semua murid kelas 11 IPA 2 ini benar benar memberi dukungan terhadap aksinya,terlebih lagi sahabat-sahabatnya,walaupun ini rencana paling gila untuk mereka.

-------------
To be continue...

Ini cerita pertama yang aku publish,tolong maafkan kalo banyak kesalahan,oiya aku mau ingetin kalo nulis ini aku ga make eyd atau penggunaan huruf capital yang benar ya sekedar ingetin aja kalo misalnya menurut kalian tulisan ku berantakan emang sengaja aku buat begini hehe.

Wild FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang