Hukuman

22 3 0
                                    

Sementara dikelas, suasananya masih hening, semua murid masih kaget atas apa yang terjadi pada kelas mereka. Rencana gila Icel berdampak pula untuk kelas mereka.
Tak berapa lama kemudian, bu pita selaku wali kelas masuk keruang 11 IPA 2.

"jadi ada yang bisa jelasin ke ibu?" tanya bu guru cantik ini
Semua murid diam, bingung memulai darimana.
"kita gasuka ollyf jadi ketua kelas bu" jawab seseorang setengah gemetar
"apa alasannya?"
"ibu bisa tanya anak anak disini gimana sikap dia" sahut orang itu yang ternyata adalah Leo.
"ibu kan tanya sama kamu"
"lah kenapa saya doang bu,kan yang ikutan banyak"
"kan kamu yang bersuara duluan"
"hadeh" ucap leo menarik napasnya.
"ollyf ketua kelas yang gatau aturan, jam kosong kekantin, ga ada guru dibiarin, giliran kelasnya ribut dia diomelin, kita kena semua" ucapnya ngedumel
"benerrrr" dilanjut sorakan murid lainnya
"benar begitu ollyf?" tanya bu pita
"iya bu tapikan saya baru buat satu kesalahan masa saya udah mau digantiin" jawab ollyf gak rela jabatannya dicabut.
"lo belom minta maaf atau intropeksi udah minta kesempatan!" sahut salah satu murid yang mirip ibu ibu di tukang sayur.
"tau! Kaya minta gaji tapi belom mulai kerja!" sahut Leo.

Bu pita terlihat merenung memikirkan jalan keluar dari masalah ini,dan beliau akhirnya angkat suara,
"ibu bingung"
Hening, semua diam menyimak.
"kemarin kan ibu udah tanya, waktu kita semua nentuin organisasi kelas, siapa yang mau jadi ketua kelas? Cuma ollyf yang ngajuin diri. Yang lain mana?"
"pas ollyf jadi calon tunggal,ibu sah-in kalian ga ada yang komentar"
"tapikan kita ga bilang "iya" bu" sahut leo lagilagi.
"kalian diam berarti iya." jawab bu pita dengan hipotesisnya sendiri.
"dasar orang jadul,emangnya perjodohan." ucap leo mengumpat.

"jadi sekarang kalian maunya gimana?" tanya bu pita
"ollyf diganti bu"
"siapa yang mau ngajuin diri jadi ketua kelas?"
Semuanya diam.
"tuhkan ibu serba salah." berlagak seperti raisa.
"gimana kalo kasih kesempatan buat ollyf sekali lagi bu,mungkin dengan kejadian ini ollyf intropeksi diri dan ga ngulangin kesalahan yang sama. Setiap manusia kan punya kesempatan bu,kita sebagai sesama manusia gak boleh menghakimi bu. Biar Allah aja yang ngatur,kita tinggal berdoa dan berusaha" ceramah Fera, aka teman sebangku ollyf.
"segitunya belain temen yang salah" celetuk leo
"manusia emang tempatnya salah,maka dari itu kita jangan pernah lupa memohon ampun."
Semua murid yang mendengar omongan Fera langsung geleng-geleng.
Dan akhirnya diskusi kali ini diakhiri dengan diberikannya satu kali kesempatan lagi untuk ollyf dan sepatah dua patah ceramah dari Fera.
"ibu harap setelah ini kondisi kelas makin membaik,ibu paham kalian digabungkan dari kelas yang berbeda, tidak mudah menyatukan pendapat, tapi bukan seperti ini cara yang diambil untuk berpendapat. Ibu harap kalian mengerti."
Usai sudah kata kata penutup dari bu pita,beliau melangkah keluar dengan raut wajah yang tidak dapat ditebak, seperti berada di antara fase serba salah dan fase yaudahlah.

*************

Riko mengetuk pintu tiga kali,memegang gagang pintu,dingin.
"Gila dari gagang pintu aja udah aura negatif lu" ucap riko ngasal
Sumpah omongannya gak penting banget. Mereka malah dibuat makin degdegan oleh Riko.
"Masuk" ucap suara serak bapak-bapak dari dalam ruangan.
Riko membuka pintu dan masuk dibarengi lainnya.

-------------

Pintu itu berdecit seakan memberi tahu bahwa pintu itu sudah tua. Riko,Icel,Lala,Putri dan Diyu masuk keruangan yang dianggap angker itu.
Terlihat pak Imam duduk dibelakang meja kayu yang terlihat sama tuanya dengan pintu tadi.
Wajahnya terlihat lelah,tanpa melihat raut wajahnya Riko langsung duduk di kursi kosong yang disediakan.
"Saya belum nyuruh kamu duduk" ucap pak Imam
"Tapi pasti bapak bakal nyuruh kita duduk, ini berarti saya inisiatif pak, inisiatif itu bagus" ucap Riko ngeles
Icel, Lala, Putri dan Diyu hanya geleng geleng melihat kelakuan teman sekelasnya.
"Kamu berdiri!" ucap pak Imam memerintah kepada Riko
"Ngapain sih pak saya disuruh berdiri lagi,nanti disuruh duduk lagi,bapak nyape nyapein diri aja" ucap riko sambil berdiri
"Kalian duduk" perintah pak Imam
"Tuhkan bapak mah ribet deh" ucap riko duduk lagi
"Riko kamu berdiri,saya nyuruh yang perempuan yang duduk" perintah pak Imam
"Hadeh bapak pilih kasih!"

-------------

"Jadi, playboy cap capung kampung dan primadona nusa bangsa ikutan jadi pasien BP kali ini?" tanya pak Imam retorik
"emang ada capung kota pak?" tanya riko
Semuanya diam tidak menanggapi.
"Irrena Michelle,bisa kamu jelaskan apa masalah kamu?"
Icel baru saja bernafas untuk memulai cerita namun riko lagi lagi merebut suasana.
"Pak,harusnya bapak tanya sama ollyf, gini ya pak. Pelakunya ga cuma kita, bapak bisa liat tulisan tangan di kertas yang ditempel di meja ollyf itu beda-beda! Harusnya bapak juga tanya sama Ollyf ada apa sama diri dia sampe satu kelas mau nyingkirin dia yg ngejabat jadi ketua kelas"
Pak Imam tidak menanggapi, "Icel bisa kamu jelasin apa alasan kamu?" nadanya penuh penekanan pada nama Icel.
Riko menggeleng-geleng saat ia sama sekali tidak di hiraukan.
Icel ingin menjawab pertanyaan Pak Imam,namun seketika tubuhnya bergetar,tangannya mendadak dingin,sindrom sakit perutnya kambuh. Ia sudah menyusun kata kata bagaimana cara menjelaskan permasalahannya ke pak Imam namun otaknya tidak sinkron,
"mmm.. pak anu.. ruangannya berhantu ya? Dingin banget" tanya icel
Riko,Lala,Putri,dan Diyu sontak tertawa bersamaan melihat tegangnya icel,tapi malah dengan polosnya bertanya hal seperti itu.
"Saya sedang serius" ucap pak Imam yang tidak memiliki selera humor
"Saya juga pak,dingin banget"
Pak Imam terlihat lelah melihat mereka berempat.
"Baiklah hukuman terbaik untuk kalian adalah, skors selama 2hari." Ucapnya bak seorang hakim mengetuk palu.
"Tapi pak, kok kita doang harusnya sekelas dong!" jawab Putri protes
"masa ollyf engga sih pak" jawab Diyu
"pak yang diskors saya aja deh,icel gausah" jawab riko
"pak lala juga diskors?" ucap lala sambil manyun
"iya ini pelajaran untuk kalian,supaya mau berpikir sebelum bertindak!"
"bapak udah mikir sebelum bertindak?" tanya riko ceplos
"riko kamu saya skors 3hari!"
"haduh pak saya aja terus"
"gak ada yang keberatan kan? Silahkan keluar dari ruangan saya." ucapnya mengusir
Apaboleh buat mereka akhir nya keluar dari ruangan angker itu,raut wajah mereka campur aduk. Ada riko yang tetap santai walaupun skorsnya ditambah sehari, ada lala yang matanya siap membuat sungai nil dipipi chubbynya, ada putri dan diyu yang sibuk menyumpah serapah pak Imam. Icel, ia diam tanpa bisa ditebak apa isi pikirannya.
"gausah dibawa pusing cel,liat gue,cheer up!" hibur riko sambil memamerkan senyum mautnya
"lo harusnya bilang gitu ke lala" ucap icel
"susah emang ngajakin primadona bandel sedikit" ucap riko
"gue harus bilang apa ke bokap gue?" tanya lala
"bilang aja libur la" ucap putri
"libur apaaaa,aaaa putri" ucao putri tidak bisa menahan air mata
Icel prihatin melihat sahabatnya, ia merasa bersalah tidak seharusnya ia melibatkan lala,mengingat papa nya lala yang gabisa dilobby dan sama sekali ga nerima alasan klise.
"yaudah selama libur,lo kerumah gue, pake seragam,gue jemput, trs nanti lo balik sesuai jam pulang sekolah"
"jangan nangis"
"maafin gue" ucap icel
Semuanya menoleh,ini pertama kalinya mereka melihat icel merasa bersalah dan meminta maaf. Icel adalah cewek paling keras kepala dan gapernah menyesali apapun yang udah dilakukannya. Bahkan apapun resikonya. Namun kali ini ia merasa bersalah dan meminta maaf kepada lala.
"guys maafin ide gila gue" ucap icel
"harusnya gue ga ngelibatin kalian." ucap icel lalu berlalu lebih cepat menuju kelasnya.

*************

Maaf lama yha,aku keabisan ide. Biasa amatir. Aku harap ngabosen nunggu yha!😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wild FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang