Guru Dalam Kehidupan

pembelajaran hidup

Setelah aku berhasil mengalahkan egoku dan aku sudah kembali kerumah ku.
Aku sangat bersyukur tuhan telah memudahkan perjalananku.

Dari perjalanan ini aku sendiri makin menyukai mendaki setelah pulangnya aku dari pendakian.

Hal yang paling kusuka dari mendaki adalah kita semua berjalan dari 0.
Berjalan dari bawah untuk mencapai puncak.
Melawan rasa letih....
Melawan rasa dingin yang menusuk tulang....
Melawan rasa takut dalam liarnya hutan dan gelapnya malam....
Dan
Melawan semua rintangan yang menghalangi langkahku...

Tetapi

Itu semua bukan rintangan sesungguhnya.
Rintangan yang sesungguhnya adalah melawan ego kita masing-masing.

Aku bangga dengan gunung bahkan sangat bangga.
Karena nya kita bisa bertegur sapa dengan para pendaki lain,bertukar senyum,berbalas memberi semangat itu adalah hal yang sangat luar biasa.
Karena sebelumnya kita belum pernah kenal tetapi gunung telah menyaudarakan kita semua :).
Dan yang tak akan pernah kulupakan adalah topik obrolan bersama teman disaat itu.

Mendaki itu bukan untuk ajang kekuatan....
Mendaki itu bukan untuk ajang balapan sampai ke puncak...
Namun...
Mendaki itu tentang siapa yang paling setia terhadap sesama temannya.

"Raihlah suksesmu ibarat kau mendaki gunung. Saat kau berjalan dari 0.membawa beban berat dan menuju ke targetmu. Didalam perjalananmu pasti kau akan merasakan letih dan lelah. Namun kau akan bertemu seseorang yang akan memberikan mu semangat ketika kau lelah dan putus asa.
Dan pastinya setiap kau ingin ke puncak pasti ada rintangannya tapi yakinlah setiap keberhasilan butuh pengorbanan.
Dan jika kau telah menggapai suksesmu jangan lupa kau melihat kebawah untuk bersyukur dan melihat keatas untuk bermimpi.

          "Kenapa kamu mendaki?"
             " karena aku mampu"