Abah tahu, naluri remaja
Abah pun pernah muda
Akhirnya abah tahu kalau ternyata kamu menyukai seorang gadis
Ketika masuk kuliah, sikap kamu sama saja dengan ketika di Aliyah
Jarang sekali menghubungi kami
Sewaktu pulang liburan, kamu sibuk dengan hp kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu
Abah bertanya-tanya sendiri dalam hati
Adakah kawan istimewa itu lebih penting dari abah dan umi?
Adakah abah dan umi cuma diperlukan saat kamu hendak menikah saja sebagai pemberi restu?
Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?
Akhirnya kamu jarang berbicara dengan abah lagi
Kalaupun bicara dengan jari-jemari
Berjumpa tak berkata-kata
Berbicara tapi tak bersuara
Bertegur cuma waktu hari raya
Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata
Ditegur, kamu buang muka
Dimarahi, kamu cuti tak kemari lagi
Malam ini abah sebenarnya rindu sekali pada kamu
Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu
Cuma abah sudah terlalu tua
Abah sudah di penghujung usia 60an
Kekuatan abah sudah tidak sekuat dulu lagi
Abah tidak minta banyak
Kadang-kadang abah cuma mau kamu berada di sisi abah
Berbicara tentang hidup kamu
Melupkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu
Menangis pada abah
Mengadu pada abah
Bercerita pada abah seperti saat kamu kecil dulu tentang apapun
Maafkan abah atas curhatan abah ini
Jagalah solat
Jagalah hati
Jagalah iman
Mungkin kamu tidak punya waktu berbicara dengan abah
Namun jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Allah
Jangan letakkan cinta di hati pada seseorang melebihi cinta kepada Allah
Mungkin kamu mengabaikan abah
Namun jangan kamu mengabaikan Allah
Maafkan abah atas segalanya
Pemuda itu meneteskan air matanya
😢😢😢
Dalam hati perih tidak terkira
Bagaimana tidak, tulisan ayahanda nya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya
Sahabatku semua, hargailah orang tua kita ketika mereka masih di dunia
Kadang kala kita terlalu sibuk bekerja, sekolah, kuliah, bahkan berpacaran, bertunangan, mengejar-ngejar lawan jenis yang kita sukai, sampai kita lupa akan mereka yang telah membesarkan kita
Mengajari kita cara berjalan
Memberi kita pendidikan
Hingga kita tumbuh menjadi dewasa
Jangan sampai anak kita nanti melupakan kita seperti kita melupakan orang tua kita
Semoga bisa menjadi renungan kita semua 🙇