-
Kata terlambat itu ternyata memang nyata.
Sulit ya, merelakan orang yang semula tidak sama sekali mencintai namun ketika berniat di lepaskan dia malah ingin bertahan.
Ketika semuanya sudah terasa hambar, ketika berjuang telah menjadi sesuatu yang melelahkan dan enggan untuk dilakukan, dia malah baru terlihat menggerakan perasaan.
Mencoba menahan dan meruntuhkan niat yang semula tertanam.
Semesta...
Apa jika aku terlihat enggan, dia akan semakin berjuang sebagaimana aku sebelumnya?Lalu, apa jika aku kembali, dia tidak akan sama lagi? Membiarkan ku terluka sendiri, berlari sendiri, berjuang sendiri? Atau dia akan kembali seolah tak peduli?
Katakan, semesta. Beri aku jawaban. Katakan bahwa luka yang sama itu tak akan ada. Aku ingin kembali, tapi tak ingin remuk lagi.
-siskakrml
•3aug19----
Versi lama : Alam
Kamu bukanlah matahari
Terbit saat fajar
Tenggelam saat senja
Bersikap manis saat perasaanku biasa
Dan pergi saat perasaanku mulai mengindahKamu juga bukan pelangi
Membuat siapapun menyukaimu
Namun hadirnya hanya sesaatKarena hati bukanlah langit
Yang akan baik-baik saja
Ketika semua datang dan pergi sesukanya.
-Siska-☀SMAN 1 Jatiwangi 20-September-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
Poetry#312 on 9 Februari 2018 #72 di #poetry dari 10.500 cerita (5-9-2018) #60 di #poetry dari 10.500 cerita (8-9-18) Jangan mudah terjatuh hanya karena perlakuan manisnya, terkadang dia hadir bukan untuk nenetap -Cacha- Hanya kutipan kecil untuk menjadi...