—
Meski pada seharusnya aku nggak menerima kamu lagi, tapi pada kenyataannya aku gak bisa demikian.
Lagi lagi kamu selalu bisa bikin aku percaya dan mulai menerima.
Tapi meski begitu, semakin sering kamu kembali, semakin sering pula aku belajar merelakan.
Karena kehilangan sudah rampung aku pelajari, karena kalimat-kalimatmu sudah habis aku telan.
Semakin jauh, ketika kamu menganggap bahwa kamu yakin dengan diriku maka sejak itu pula aku tidak bisa menerimamu.
Kelak, ketika kamu baru sadar akan sabar yang tak henti aku keluarkan dan ruang kosong yang selalu aku persembahkan untuk mengajarkanmu arti pulang, ketika itulah semuanya hilang begitu saja.
Kamu kehilangan diriku meski kamu menatap jelas aku di hadapanmu, kamu ingin menggapai tapi aku selalu mundur, kamu menangis berharap aku tetap tinggal namun aku hanya meminta maaf sebagai jawaban.
Bukankah begitu yang sebelumnya kamu lakukan? Jadi, ini bukan lah aku yang jahat.
—siskakrml
•4aig2019--
Versi lama : Keterkaitan
Jika rindu kerap kali dipermasalahkan
Apakah pertemuan akan selamanya diabaikan ?-Siska-
☁Jatiwangi, 29-September-2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kamu
Poetry#312 on 9 Februari 2018 #72 di #poetry dari 10.500 cerita (5-9-2018) #60 di #poetry dari 10.500 cerita (8-9-18) Jangan mudah terjatuh hanya karena perlakuan manisnya, terkadang dia hadir bukan untuk nenetap -Cacha- Hanya kutipan kecil untuk menjadi...