Tepat jam 15.25 PM,Mark sudah keluar kelas sebelum bel pulang berdentang.Ia sengaja kabur dari kelas yang membosankan ditengah jam kosong.Sambil menguap lebar,Mark mengayunkan langkahnya menuju kelas Mijoo.Langkah Mark berhenti tepat didepan kelas Mijoo bersamaan dengan suara bel pulang bergema lewat speaker yang terpasang di setiap koridor gedung sekolah.
Para murid yang suntuk langsung ceria dan sumringah seolah mendengar bel dari surga dan bergegas keluar dari kelas.Mark melihat gadis yang di tunggu tunggunya berada di kerumunan murid berhamburan keluar kelas.
Kening Mark mengerut,menyadari perbedaan aneh.Tidak biasanya gadis itu berekspresi muram.Biasanya gadis itu selalu menyengir disetiap berjalan.Mijoo melewati posisi Mark begitu saja.Ia tidak menyadari keberadaan Mark sudah menungguinya didepan kelas.Sekali melihat gerak gerik gadis itu,Mark langsung tahu gadis itu sedang banyak pikiran sampai tidak melihat sekitarnya lagi.Setelah menghela nafas,Mark mempercepat langkah mencapai posisi Mijoo. Kemudian ia bergerak cepat berdiri didepan gadis itu seraya siap menghadang langkahnya.Mijoo terus berjalan sampai hampir menabrak tubuh seseorang didepannya, dia refleks mengangkat kepalanya dan matanya membulat menemukan Mark sedang berdiri dihadapannya lalu menghela nafas lesu.
"Apa yang terjadi?" Mark mengangkat sebelah alisnya,wajah tampan terkesan sengak itu menampakan ekspresi ingin tahu.Mijoo menggelengkan kepalanya
"Gwaenchana,Markeu-ah" jawabnya cepat.Mark melihat raut wajah Mijoo sekilas.Gadis itu mudah terbaca olehnya sehingga mudah saja tahu apakah gadis itu sedang berbohong atau jujur.
"Berniat menipu teman sejak SD-mu?"
sahut Mark tajam."Ani...aku baik baik saja.Swear..." Mijoo spontan meninggikan suaranya,berusaha terlihat menyakinkan.Seulas smirk tersungging di wajah Mark.
Tubuh Mijoo mendadak merinding,ia tahu maksud senyum itu dan biasanya ada arti buruk dibalik senyum menyebalkanbnya.Inipetanda Lee Mijoo harus menyelamatkan diri sebelum pria itu melancarkan perlakuan tidak menyenangkan.
Dengan sigap,Mark mengambil posisi dibelakang Mijoo dan merangkul leher Mijoo. Cara tepat menahan gadis yang bersiap siap menghindari nya.Ia tidak memedulikan Mijoo meronta ronta,meminta dilepaskan."Mengakulah,Lee Mijoo-ah! Jangan coba coba membodohiku" ujar Mark menurunkan suaranya sekaligus menekan ucapannya.Mijoo memberontak namun sia sia pria itu lebih kuat darinya.Percuma berusaha melepaskan tangan Mark yang melingkar dilehernya dan hal itu malah membuatnya semakin sesak nafas sebab pria itu malah semakin memperat rangkulannya,nyaris hampir mencekiknya.Tenaga pria itu tidak main main.
"Iya...ya...aku akan jujur.Kuceritakan sebenarnya dan singkirkan tanganmu sekarang.Aku nyaris mati kehabisan oksigen" ujar Mijoo pasrah,terpaksa menyerah dibawah penekanan Mark.
Itu lebih baik daripada tersiksa lebih parah lagi.Mark langsung melepas rangkulannya dan menatap Mijoo kini menghela nafas lega seolah baru saja lepas dari cengkraman maut.Pria itu mengacak rambut gadis itu,sengaja memancing kekesalan seorang Lee Mijoo. Keusilannya selalu terjadi setiap Mijoo berada disisinya.
"Bagus...aku siap mendengarnya."ujar Mark tersenyum menyeringai dan puas ketika Mijoo mulai berteriak kesal untuk berhenti mengacaukan tatanan rambutnya.------------
Next?