Hari ini seperti hari sebelumnya.Jam pagi di mulai aktivitas sekolah.Didepan gerbang, Mijoo dan Mark berdiri sambil mengedarkan pandangannya kearah orang orang masuk ke gerbang sekolah.
Mereka tidak langsung masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
Wajah mereka terlihat jelas sedang menantikan seseorang.“Nah…itu dia makhluknya” Mark menyenggol tangan Mijoo dengan sikunya.Spontan Mijoo menatap lurus kearah yang di tunjuk sahabatnya. Ia melihat pria tampan,bermata besar dan tubuh jangkungnya yang cukup mencolok. Im Jaebum atau Jb,target sudah tiba disekolah.Mijoo merasakan debaran cukup cepat di dadanya,mengakui pesona dimiliki Jaebum.Terbukti pria itu memiliki aura luar biasa membuat kaum wanita tidak berkedip beberapa detik.
“Hei…kenapa kau diam saja?Hampiri dia!” Mark membuyarkan lamunan Mijoo dengan nada ketusnya,Suara Mark suskes besar membuyarkan lamunan Mijoo.Ia menoleh kearah Mark yang sudah memasang wajah juteknya.Astaga ia baru melihat dua pemandangan berbeda dipagi ini meski kedua pria itu sama-sama tampan.Satu perasaan nyaman melihat wajah teduh Jaebum dan satu perasaan tidak menyenangkan berkat mimik Mark selalu masam.
“Aku masih malu” lirih Mijoo mengigit jarinya.Nyali mendadak langsung menciut padahal dirinya sudah bersikeras mendapatkan hati kapten andalan klub sepak bola sekolah ini. Ia takut gagal dan ditolak sebelum melakukannya.
“Aissshh…Dasar Yeoja Pabbo.” Mark mendecakkan lidahnya,gemas dengan sisi pemalu Mijoo.
“Kau ingin berhasil menyelesaikan misi membersihkan namamu,maka kau harus lakukan semua rencanamu dan tidak ada gunanya rasa malu.Apa kau ingin terus menanggung isu lesbian hanya karena kau menjadi pengecut seperti ini?” Mijoo menarik nafas panjang sambil menutup kedua matanya.Ucapan yang cukup tajam Mark cukup memotivasinya. Ia harus mengumpulkan keberanian dan mereklasasikan otaknya untuk tetap tenang.Setelah merasa tidak gugup dan cukup siap,Mijoo meneriaki ‘Hwaiting’ untuk dirinya sendiri.
“Good luck” ujar Mark tersenyum.Kali ini bukan senyum menyebalkan seperti biasa.Mijoo mengangguk dan mengepalkan tangannya lalu berlari kecil mendekati Jaebum berada. Ia memasang ekspresi cerianya dan menyembunyikan kegugupan.Tidak boleh kacau, pokoknya harus berhasil.
“Annyeong,Jaebum-Sshi. Bagaimana keadaanmu hari ini?”sapa Mijoo seraya menyamakan langkah Jaebum. Jaebum menoleh kearah Mijoo dan tersenyum penuh kharisma
“Annyeong, Mijoo-sshi. Hmmm..,kurasa moodku hari ini sedang bagus sekali karena tim bola kesayanganku menang 2-1.Tidak sia sia aku bergadang semalaman dan langsung tidur nyenyak.” jawabnya,
“Oahh…baguslah.” ujar Mijoo tersenyum berpura pura ikut antusias. Sebenarnya ia tidak begitu tertarik dengan dunia sepak bola.
“Err…sepulang sekolah bisakah kita bertemu di perpustakaan?Kebetulan ada yang ingin ku bicarakan.”Kening Jaebum mengerinyit bingung “Apa begitu penting sampai tidak bisa bicara sekarang?” tanyanya.
“Euhhmm…ini rahasia antara kita.Jangan lupa sepulang sekolah!Ah…aku harus masuk kelas,buru buru mengumpulkan tugas sebelum batas pengumpulannya habis.Annyeong.” ujar Mijoo langsung mempercepatkan ayunan kakinya dan meninggalkan Jaebum yang sedang menatapnya bingung.Ia tidak peduli apa yang dipikirkan Jaebum.
“Misi satu terlaksana.”batin Mijoo bernafas lega.
_______________________________
TBC~