Prolog - Seungkwan

3.6K 300 75
                                    

"Aku dan Chan akan membeli beberapa cemilan, hyung. Tak mau menitip sesuatu?"

Soonyoung memutar kedua bola matanya malas. Kedua kakinya ia biarkan berselonjor lurus ke depan. Tubuhnya bersandar lelah pada cermin di belakangnya.

"Kau harus berhenti membaca fanfiction, Seungkwan-ah." Soonyoung mengeluh tiba-tiba ketika melihat tatapan jahil Seungkwan dan wajah Chan yang sepertinya pasrah saja ketika 'ditarik'. Sebagai maknae yang baik, ia harus patuh kepada hyung-nya, kan?

"Kami pergi sekarang, hyung!" Dengan kerlingan yang masih sangat jahil dan menyebalkan—menurut Soonyoung, Seungkwan menarik Chan keluar dari ruang latihan yang terkesan sangat sepi itu.

Tidak ada suara apa pun setelahnya, meskipun ada tiga manusia yang saat ini berada di dalamnya. Di sisi kanan, Seokmin tengah bermain dengan ponselnya. Tampak tak begitu peduli dengan lingkungan sekitarnya. Di sisi kiri, Wonwoo duduk dengan sebuah buku tebal di tangannya. Sepasang headset terpasang di telinganya-memberikan alasan mengapa ia sangat fokus membaca tanpa merasa terganggu sedikit pun dengan teriakan Seungkwan tadi. Soonyoung sendiri berada tepat di tengah ruangan. Menatap kedua 'teman'-nya secara bergantian dengan lesu.

Oh, ayolah. Soonyoung lelah; dengan kondisi tubuhnya sehabis latihan, suasana ruangan tempatnya berada saat ini, dan tingkah Seungkwan yang senang sekali membaca fanfiction dengan Soonyoung sebagai pemeran utama—entah itu dipasangkan dengan Seokmin atau Wonwoo.

Damn. Soonyoung masih cukup normal—dan sedikit lapar.

Perutnya berbunyi cukup keras, kemudian. Cukup keras hingga mengalihkan perhatian Seokmin.

"Kau lapar, hyung?"

Soonyoung adalah Soonyoung yang tidak bisa berbohong, "Sangat—" jawabnya kemudian dengan cengiran polos yang dibalas Seokmin dengan gelengan tak percaya.

"Mau makan sekarang? Aku bisa menemanimu," tanya Seokmin santai.

Soonyoung hampir saja mengiyakan sebelum ia mengingat bahwa Seungkwan kemungkinan masih berada di bawah—dan membayangkan wajah jahil Seungkwan ketika melihat Soonyoung berjalan berduaan dengan Seokmin membuat rasa lapar Soonyoung hilang seketika.

Sial.

Soonyoung mengalihkan pandangannya ke sisi lain, menatap Wonwoo yang entah kenapa juga tengah menatapnya. Baiklah—ini sangat aneh.

"Kau tidak lapar, Won?"

"Hyung ingin berdua saja dengan Wonwoo hyung?" Belum sempat Wonwoo menjawab, Seokmin sudah lebih dulu memotong pembicaraan mereka.

Soonyoung berbalik menatap Seokmin, "Aku bermaksud mengajaknya, Seokmin-ah."

"Tak apa kalau kau mau berdua saja dengan Seokmin, Soonyoung." Sisi lain bersuara, Soonyoung bersumpah lehernya akan patah sebentar lagi.

Wonwoo terlihat kembali membaca buku di tangannya. Soonyoung menatapnya tak percaya—apa ia baru saja ditolak?

Dengan perasaan kesal dan kelaparan, Soonyoung bangkit lalu keluar dari ruangan itu dengan sedikit membanting pintu. Wonwoo dan Seokmin saling bertukar pandangan mereka cukup lama sebelum akhirnya Wonwoo menutup bukunya dan berdiri, "Baiklah, hyung yang akan membujuknya."

—menghasilkan cengiran khas dari Seokmin.

...
...
...

Jalanan malam itu sangat sepi. Soonyoung mengutuk dirinya sendiri yang hanya mengenakan kaos berwarna hitam di tengah udara dingin seperti ini. Dari jauh, Soonyoung bisa melihat bayangan Jihoon dan Seungcheol yang tengah berpegangan tangan berjalan ke arahnya.

Between Seok & Woo [SeokSoon/SoonWoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang