Hari itu aku baru saja terluka namun ternyata malam itu Tuhan antarkan aku padamu. Malam itu dibawah langit malam setelah hujan aku menemukanmu.
Malam itu dosa mengiringi langkah kita. Aku yang yang terlebih dahulu jatuh cinta kepadamu, dan akhirnya aku juga yang terluka karna jatuh cinta padamu.
Setelah malam itu, aku mulai mencari tahu lebih tentang dirimu. Ah, aku ingat betapa manisnya chatmu? Sungguh terkadang itu masih membuatku suka tersenyum sendiri -bahkan sampai detik ini pun aku masih selalu tersenyum karnanya-. Tapi, setelah aku berikan kamu segalanya, kamu dan hatimu ternyata masih bersikeras untuk pergi dariku dengan alasan menuntut ilmu, kamu pergi meninggalkan aku sendiri disini.
Pergi menuntut ilmu yang kamu maksud adalah pergi untuk kembali padanya, kembali kepada seorang Perempuan yang telah menolak kamu.
Lalu apa arti aku selama ini di matamu? Hiburan. Ternyata hanya itu posisiku selama ini di matamu. Bahkan ketika kamu menjadikan aku perempuan paling bahagia dan beruntung karena memiliki kamu. Ternyata itu hanya pemanis agar aku tidak pergi meninggalkanmu sebelum dia sadar kamu telah berpaling kepadaku, dan ketika dia sadar kamu telah berpaling kepadamu dan dia memintamu kemabli, kamu menghilang tanpa kabar, tanpa kata. Kamu bertingkah seakan kamu adalah seorang pengecut. Benar-benar pengecut. Dan aku benar-benar kecewa. Padahal kamu sendiri yang bilang bahwa kamu bukanlah pengecut tapi ternyata menjilat ludahmu sendiri.Hari itu kamu pergi menuju dia, tinggalkan aku selayaknya sampah. Nanti kamu akan rasakan rasanya ditinggalkan layaknya sampah akan sesakit apa rasanya!
"Nanti kalau kita ketemu persimpangan jalan, kita harus saling berhenti. Tanyain diri masing-masing masih mau jalan bareng atau pisah"
Kamulah yang berjanji, dan kamu juga yang ingkari.
Legoso Raya, Tanggerang Selatan
Minggu, 08 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Sebuah Kisah
Short StoryTentang kecewa. Tentang makna kecewa. Tentang luka. Tentang kesedihan. Tentang hukum meninggalkan dan ditinggalkan. Dari beberapa cerita yang berisi kekecewaan. "Kuatlah. Luka dan kecewa akan mengajarkanmu tentang artinya kehidupan"