Late (Chanyeol POV)

60 2 0
                                    

(03.00 p.m)
Aku menarik ujung bibirku. Haah, aku sangat senang. Hari ini aku dan Irene akan kencan XD.
Aku membelikannya sebuah kalung cantik yang desainnya kubuat sendiri. Kalung itu memiliki bentuk kerangka bola dengan sebuah hati di dalamnya. Bisakah kalian menebak apa maksud dari bentuk kalung itu? Ekhem, biar kujelaskan.

Jadi, hati di dalam kerangka itu melambangkan hatiku. Dan kerangka itu melambangkan Irene. Dia benar-benar telah mengurung hatiku. Aku tak bisa keluar dari kurungan itu. Hatiku sepenuhnya sudah menjadi miliknya.

Haha, terdengar sedikit memalukan jika aku menjelaskannya seperti itu. Intinya, hatiku sudah menjadi miliknya.

Btw, aku sedang berjalan menuju toko perhiasan di mana aku memesan kalung tersebut. Masih ada 1 jam sebelum waktu janjian kami di taman.

"Selamat sore. Ada yang bisa saya bantu?" Seorang pelayan datang menyapaku.

"Aku ingin mengambil pesanan atas nama Chanyeol, ujarku sembari menunjukkan kertas bukti pembayaran.

"Ah, iya. Silahkan tunggu sebentar," ujarnya. Kemudian dia berjalan memasuki ruangan di sana.

Tak lama kemudian, dia datang sambil membawa kotak merah dengan pita di atasnya. Hmmm... Ada yang aneh.

Sesaat setelah dia menyerahkan kotak itu padaku, aku langsung membukanya. Benar kan! Firasatku betul! Bukannya kalung rancanganku yang ada di sana, melainkan sebuah kalung berwarna emas.

"Maaf, mbak, bukan yang ini" kataku pada si pelayan tadi. Dia terlihat sedikit kaget.

"Eh? Ah, maaf. Anda Park Chanyeol kan? Yang memesan kalung untuk pertunangan,"
Aku tersentak,
"Namaku memang Park Chanyeol. Tapi aku tak memesan kalung untuk pertunangan ini,"

Pelayan itu kebingungan. Kemudian masuk ke dalam ruangan membawa seorang lelaki yang sepertinya pemilik toko.

"Maaf tuan, sepertinya terjadi sebuah kesalahan. Saat anda memesan kalung, beberapa minggu yang lalu, ada seorang lelaki yang namanya juga Park Chanyeol, memesan sebuah kalung untuk pertunangan. Sepertinya tertukar. Orang yang mengambil kalung tadi adalah orang lain. Tampaknya kerabat dari Chanyeol yang memesan kalung emas ini. Pelayan kami yang baru, mengira bahwa orang itu adalah anda. Jadi dia memberikan kalung anda kepadanya,"

Aku menelan saliva. Ya tuhan. Apa yang sedang terjadi.

"Biar kami hubungi tuan Chanyeol," lanjut sang pemilik toko. Aku hanya mengangguk karena tak tau apa yang harus kulakukan.

Beberapa detik setelahnya, sang pemilik toko membungkuk ke arahku.

"Maaf, nomor tuan Chanyeol itu tidak aktif. Jika anda sedang terburu-buru, anda bisa mendatanginya ke alamat ini. Ini alamat tempat tinggalnya. Dan juga, kami akan memberikan sejumlah uang ganti rugi," ujarnya, terlihat menyesal.

Aku mengambil amplop berisi uang gati rugi yang dihalaman depannya terdapat alamat 'Park Chanyeol' yang satunya.

Buru-buru aku pergi menuju alamat itu. Alamat itu cukup jauh. Butuh beberapa puluh menit untuk sampai ke sana.

Sesampainya di sana, aku segera mengetuk pintu. Rumah orang itu sangat sepi. Aku tak yakin di dalam sana ada orang.

"Tuan park sedang pergi ke hotel ***. Anaknya sedang melangsungkan acara pertunangan,"

Aku menoleh dan mendapati seorang satpam yang muncul dari samping rumah. Aku mengacak rambutku kesal. Kulirik jam di tanganku untuk memperkirakan apakah aku bisa datang tepat waktu ke taman. Sialan! Jamku rusak. Aku mengambil handphone dan melihat bahwa waktu telah menunjukkan pukul setengah 4. Setengah jam lagi! Aku berlari dan mencari taksi untuk dapat menuju hotel tempat orang itu melaksanakan pertunangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Exo X Red Velvet] BecauseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang