One

38 4 0
                                    

Rayna jansen. Ia adalah wanita cantik dari keluarga yang cukup berbahagia. Semua org tau dia adalah wanita biasa, tapi dengan kecantikannya ia menjadi luar biasa. Tapi sayang kecantikan nya tidak bisa terlihat oleh seorang pria bernama Gemara Kemal Ardyan. Ia mengganggap reyna sebagai gadis rendah. Padahal reyna sangat menyukai semua dari gemara. Tapi, reyna tidak mungkin bisa memiliki hati gemara. Karna ia sadar siapa gemara dan siapa reyna.

------------

Hari ini adalah hari senin dimana setiap murid pasti berpikir hari ini adalah hari termalas yang pernah mereka alami. Mereka harus berjemur selama 45menit dan itu artinya matahari akan semakin muncul dan terang.

Dengan malasnya reyna berjalan menuju lapangan dan berbaris dengan topi dan dasi yang terpasang rapih. Ia melihat sekeliling lapangan tidak ada tanda tanda gemara disana. Ia sudah pikir bahwa gemara bolos upacara dan pastinya diam di gudang dengan teman-temannya.

-----Upacara selesai dilaksanakan-------
----- BUBARKAN. -------

Kalimat itu yang sering ditunggu tunggu oleh semua siswa. Dan akhirnya semua murid bubar dari barisan masing masing.

Reyna terus melihat sekeliling lorong agar ia melihat sosok gemara. Tetapi tidak ditemukan juga. Akhirnya reyna memutuskan untuk membeli sarapan bersama teman temannya.

*bruuuuuk..

"Jalan hati hati, pake mata bukan pake dengkul." Nyolot gemara.

"Maaf gu u e ga sengaja." Gugup reyna.

Dengan acuh nya gemara meninggalkan reyna yang tergeletak di lantai karna senggolan gemara yang keras dan membuat reyna terjatuh.

"gue selalu sabar ko gem, meskipun lo salah dan tanpa lo minta maaf juga gue akan maafin lo." Ucap dalam hati reyna

"Lo gapapakan rey? ayo bangun gue bantu.." Dengan mengulurkan tangan dela, sifa dan firda membantu reyna.

"tolol si gemara udah tau dia salah nubruk nubruk elo, malah dia yang marah. Dia pikir dia siapa." Ceroscos sifa sambil membantu reyna berdiri.

"Udahlah fa, mungkin dia buru buru." balas rey

"Rey ko lo selalu ngalah sih di injek sama cowo es kaya dia?" Ucap dela

"Gue ga ngalah, cuma gue ga ngeribetin urusan sepele itu"

"Apa lo bilanggg rey? sepele? Rey lo ga nyadar selama ini lo gimana di hadapan org lain gara gara cowok itu?" Ucap firda dengan emosi

"Ko kalian yang emosi sih. hahaha yaudah si biarin nanti juga dia mikir, kenapa kasar begitu sma cewek." balas reyna dengan tertawa

"Memang ya rey, lo itu cewe sabar dan cewek acuh yang pernah kita temui. Kalo aja suatu saat nanti dia suka sama lo, Gue org pertama yang akan tolak dia." Ucap firda dengan rangkulan kepundak reyna

"Ko jd elo yang nolak dia da? kan yang di tembak gue, bukan eluu?" Jawab reyna

"Lah ko lo jd berharap seakan akan itu nyata dia nembak lu? Jangan jangannnnnnn rey looo suka sama gemara?" Ucap dela dengan nada tinggi "Jadi selama ini lo diem hanya karna lo suka sama dia?" Dela terus bertanya.

"Apaan sih. Ya ga gitu juga. Udah kan beli makanan nya. Mending masuk kelas dr pada kalian bawel terus, sebelum bu ida masuk." Dengan berdiri reyna meninggalkan bangku yang mereka duduki di kantin.

"bukan saatnya gue cerita ini sama kalian. Maafin gue karna selama ini gue pendem rasa yang gue punya." ucap dalam hati reyna.

------------

15.30 bel pulang berbunyi.. Semua murid SMA ANGKASA bubar dan artinya gerbang sekolah sudah di buka.

Dengan terburu buru reyna keluar kelas, hanya untuk menemui gemara yang sedari tadi menunggu temannya di lorong kelas IPS2. Reyna melihat gemara sedang memainkan iphone nya sedari tadi dengan bibir tersenyum seolah olah ia sedang chat dengan org yang ia suka.

Dengan hati yang iklas reyna melihatnya. "Sepertinya lo seneng ya gem, kalo gitu gue ikut seneng juga."Ucap dalam hati reyna.

"Gem ko lo blm pulang? lo nungguin fandi? dia udah pulang, tadi nitip pesan kalo lo kesini katanya bilangin dia pulang duluan soalnya ada keperluan" Sambut rey dengan senyuman

"Oh" balas gemara dengan ekspresi muka yang cuek lalu meninggalkan reyna yang sedari tadi menunggu jawaban yang panjang dari gemara.

"Iya gem sama sama, udah kasih tau dia pulang duluan, karna gitu lo jd gaa nunggu lama lama disini." Teriak reyna

Gemara hanya memutarkan bola matanya, melihat reyna teriak seperti itu.

"Mungkin saat gue mengenal lo, gue jadi lebih sering ngerasain rasanya sabar seperti apa" Ucap dalam hati reyna.

IMAGINATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang