Review The Moment

87 11 11
                                    

WARN
HARSH WORD

--

8 tahun yang lalu..

April 2008

Hari itu, sebuah keluarga kecil tengah asik bercanda dan bersenda gurau di sebuah taman

"Mamaa! Tolong!! Kak Sehun jadi serigalaa! WAAAAAKH!!" Teriak salah seorang gadis kecil yang dikejar kejar saudara laki lakinya.

"Sehun, pelan pelan kejarnya! Nanti Jin Hye jatoh!" Wanita yang terlihat berumur 32 tahunan itu memperingatkan anak anaknya agar berhati hati.

Lalu, dimana ayahnya?

Ayah dan suami mereka sedang sibuk berkutat di depan laptop mengenakan kacamata berbentuk kotak yang memantulkan cahaya laptopnya.

"Ayah! Ayo main juga dong! Jadi serigala kayak abang Sehun!" Rengek anak bungsunya yang terlihat sangat senang serta berharap agar sang ayah mau ikut bermain.

Ayah gadis itu tersenyum kecil, menampilkan aksen penolakan secara halus. "Sayaang, papa harus selesaiin tugas ini dulu. Nanti kalo papa gak selesai, dimarah om Bos loh"

Kakak dari gadis kecil itu datang dengan ekspresi merajuk. "Papa mah gak pernah main sama kita lagi. Selalu deh sibuk sama laptop itu. Sekalian aja pacarin tuh laptop" sarkas Anak kecil yang bernama Sehun itu.

"Huss, gaboleh ngomong gitu Sehuna, biarin papa, dia lagi sibuk" sang ibu tiba tiba datang membawa dua buah es krim dan dua porsi siomay. "Nih kita makan duluu"

"Yeeeyyy eskrim!" Teriak gadis kecil tersebut. "Papa, suapin Jin Hye dong!" Rengeknya lagi.

Kali ini sang Ayah dengan senang hati mengambil mangkuk es krim itu. "Sini sini, aaaaa pesawatnya dateng aaaa..mm"

"Enaaakk" ucap gadis kecil itu mengecap es krim di mulutnya.

"Aku harap kita akan terus seperti ini sampai kapanpun, Rim Ji-ah"

Ibu dari anak anak itu mengucapkan satu kalimat menggunakan bahasa asing di telinga anak anaknya.

"Mama ngomong apa?" Tanya anak kecil yang laki laki. Ibunya tersenyum dan berkata "bukan apa apa, udah cepetan makan. Nanti meleleh"

Dengan cepat anak itu menuruti ucapan ibunya.

"Semoga begitu Ji Eun-ah" jawab kepala keluarganya dengan aksen pasrah.

Ji Eun hanya bisa menghela napasnya, merasakan sesuatu yang tidak baik akan terjadi.

⚫⚫⚫

Oktober 2009

"Siapa perempuan yang ada di ruanganmu tadi siang?"

Perdebatan mungkin tidak bisa dialihkan lagi. Kedua manusia yang berada di dalam kamar itu kini sedang saling mencari kalimat agar bisa meyakinkan dan menohok.

"Dia sekertaris baru. Aku kan baru saja naik pangkat. Harusnya kau senang dengan hal itu" jawab pria yang sudah mulai terlihat menua itu.

Ji Eun menaikkan alisnya kesal, "Mana mungkin seorang sekertaris 'biasa' saling berpanggutan dengan bosnya!? Kau.. benar benar keterlaluan Rim Ji"

"Kurang apa aku sampai kau berpanggutan dengannya!? Manusia macam apa yang mengkhianati ucapannya sendiri!?"

Keadaan semakin tidak memungkinkan untuk di dengar oleh anak anak mereka diruang tengah.

LINE ⚫Baozi Xiumin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang