"Catlyn!" Teriak seorang anak laki-laki yang berusia 8 tahun.
Gadis yang merasa namanya dipanggil langsung menolehkan pandanganya kearah anak laki-laki itu sembari menyunggingkan senyuman termanisnya. "Kenapa Will?"
"Gak papa, cuman mau manggil doang,"
Awalnya Catlyn hanya terdiam untuk beberapa detik, hingga kemudian tawanya meledak begitu saja saat mendengar jawaban William. "Apa banget sih kamu, kurang kerjaan banget," kekeh Catlyn geli.
"Hehehehe," sang empunya pun hanya bisa menggaruk tenguknya yang tidak gatal sembari tertawa renyah.
"Kamu lucu," ucap Catlyn pelan tapi masih bisa didengar William.
Guratan merah sudah tercipta di kedua pipi William saat mendengar pujian Catlyn.
"Catlyn, nanti pas kita udah besar, kamu harus janji gak boleh pergi kemana-mana, Catlyn harus janji sama William kalo Catlyn gak akan pergi kemana-mana. Promise?" William mengubah topik pembicaraan, ia mengacungkan jari kelingkingnya.
"Iya, Catlyn janji," Gadis berambut sebahu itu langsung menyambut jari kelingking Willam dengan senang hati.
Mungkin hari ini mereka bisa saling membuat janji dan menempatinya, tapi bagaimana dengan seterusnya? Apa mereka bisa menempati janji mereka? Karna sebebarnya manusia itu sangat mudah membuat janji, sekaligus sangat mudah melupakan janji yang mereka buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Teen FictionJika kau menyuruh ku pergi, aku akan pergi tapi bolehkah raga dan hati ku tetap bersama mu?