Chapter 2

111 5 0
                                    


Srekkkk~

Ryan menutup matanya pasrah, tubuhnya seperti ditarik dan diputar balik. Sebuah tangan seperti mendekap pinggangnya dengan erat. Ryan membuka matanya dan hendak ingin mengeluarkan amarahnya kepada sang penabrak, sebelum tau siapa orang yang telah menabrak dirinya.

"K-KAU!"

Happy Reading~

Ryan tersentak kaget yang melihatnya. Dirinya pun langsung bangkit dan menghempaskan tangan John yang berada di pinggangnya.

"Bitch. Kau lagi, Kai lagi!" Umpat Ryan kesel ketika melihat Johnlah sang pelaku.

"Dilarang mengumpat bagi orang imut."

Ryan mengepalkan tangannya kesal. Si John Playboy ini terus saja mengatakan imut dirinya. Sedangkan dirinya itu T-A-M-P-A-N, bukan imut!

"Bitch!"

"Dilarang mengumpat untuk orang imut."

"Fuck you!" Umpat Ryan dengan menjentikan jari tengahnya ke hadapan John. Setelah itu Ryan melenggang pergi dengan menarik tangan Harry untuk ikut pergi bersamanya.

John menyeringai yang melihat kepergian Ryan. Ryan itu sangat sulit untuk ditaklukkan, dan itu merupakan sebuah tantangan tersendiri untuk dirinya mendapatkan Ryan.

"Sangat menarik."

-

"Sial! Sial! Sial!" Gerutu Ryan kesal. Tangannya makin mengepal dikedua sisi tangannya. Pertemuan tak sengaja dirinya dengan John sangat membawa pengaruh buruk bagi dirinya. Bertemu dengan John itu seakan kesialan yang menimpa Ryan, dan Ryan sangat tidak menyukai berada disisi John. Ketika dirinya berada didekat John, dirinya akan selalu dikatakan imut oleh John. Sedangkan dirinya tampan bukan imut! Dirinya tak suka mendengarnya.

"Bitch. Dasar bajingan playboy itu!"

"Setahu aku? John itu jarang sekali memuji orang. namun dengan mata kepalaku sendiri, dia memujimu! Itu merupakan hal yang langka. Seharusnya kau senang...  karena dipuji oleh salah satu pangeran kampus." Tutur Harry menjelaskan.

"Dih, idiot. Hanya orang bodoh yang senang dipuji oleh playboy sepertinya."

"Kau hanya belum mengenalnya ryan. Mungkin sifat asli John tidak seperti itu."

Ryan terdiam yang mendengarnya. Apa mungkin yang dikatakan Harry ada benarnya?

Entalah, dirinya sendiri juga tidak mengetahui~

Hingga suatu hari, dimana dengan mata kepalanya sendiri, dirinya melihat John sedang kepanti asuhan dan bermain bersama anak anak panti. Awalnya dirinya hanya ingin membuktikan ucapan Harry waktu itu, dirinya ingin tau seperti apa sifat asli John itu selain playboy. Dan dirinya menemukan satu fakta baru, yang dimana John sedang tersenyum bersama anak anak panti.

Ryan tersentuh yang melihatnya. Ternyata ucapan Harry waktu itu ada benarnya. Dirinya hanya belum pernah mengenal John secara dalam saja. Ternyata John itu tidak seperti yang dirinya kira. Ryan pun berniat untuk pergi setelah mengintip dari balik pohon dekat panti asuhan ini, namun sebuah suara mengagetkan dirinya.

"Aku tau kau disini. Keluarlah.."

Sial, John mengetahui bahwa dirinya sedang mengikutinya. Dengan tampang santai seolah olah tidak terjadi apa apa, Ryan melangkahkan kakinya mendekati dimana tempat John bersama anak anak panti berada, yaitu halaman panti ini. Ryan memasang wajah datarnya agar tidak terlihat gugup.

"Ka John, siapa kakak itu." Ucap salah satu bocah lelaki kepada John.

"Dia temen ka John, Mark." Ucap John dengan senyum tulusnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love Is FROZENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang