3

1.3K 74 9
                                    

"Sehun!!"
Teriakan yoona menggema di koridor sekolah.

Yang nama nya di panggil pun menoleh.

Yoona berlari ke arah sehun.

"Hun ini baju nya ona taruh di tas ya?"
Tanpa menunggu jawaban sehun langsung membuka tas sehun.

Membuat sehun merampas baju nya dari tangan yoona.

"Ga pernah di ajarin sopan santun sama orang tua lo.kasih tau orang tua lo kalo punya anak di ajarin supaya ga lancang.gue curiga kalo lo bokap nyokap lo juga lancang."
Ucap sehun sambil memandang yoona tajam.

Ucapan sehun sangat menyakitkan bagi yoona.

Yoona yang menunduk pun mengangkat wajah nya.

"Maaf ona lancang"
Ucap yoona membuat sehun merasa bersalah.

Sebenarnya bukan karna ucapan maaf yoona yang membuat sehun merasa bersalah tetapi mata yoona yang berkaca kaca.

"Ona pamit ke kelas dulu"

Yoona berjalan menuju kelas dengan air mata yang bercucuran.

Kejadian kematian ayahnya 3 tahun lalu lah yang membuat yoona mempunyai sifat cengeng, manja, dan tidak bisa di bentak.

Kalau kalian mengira sehun akan mengejar yoona dan meminta maaf pikiran kalian salah besar.

Sehun mengabaikan rasa bersalah dan berjalan menuju kelas nya.

Tidak lama bel tanda di mulai nya pelajaran berbunyi.

Saat ini pikiran sehun tidak fokus dengan pelajaran kesukaan nya IPA.

Pikiran nya tertuju kejadian di mana diri nya membentak dan mengeluarkan kata kata tajam.

Sehun memutuskan untuk ijin ke wc.

Sebenarnya sehun tidak ke wc melainkan ingin ke taman belakang untuk mensterilkan pikiran nya.

Di saat diri nya sampai di taman belakang ia melihat seorang perempuan dengan punggung bergetar tanda perempuan itu menangis.

"Ona kangen papa hiks hiks"
Ucapan itu membuat sehun melangkahkan kaki nya mendekat ke arah perempuan itu lalu duduk di samping nya.

"Se-e-h-un?"
Ucap perempuan bernama yoona itu.

Dengan segera yoona mencoba memberhentikan tangisan nya dengan menggigit ibu jari nya.

"Jangan gigit jari lo ntar luka"

"Gapapa hehe"
Ucap yoona sambil cengengesan dengan mata sembab yang masih memerah di sekeliling mata nya.

"Gue minta maaf tadi uda bentak dan kasar sama lo"
Ucap sehun menundukan kepala nya.

"Ona mau maafin sehun tapi sehun traktir ona bakso di komplek ona ya?"

"Hm."

"YEAY"

Sehun bingung bagaimana mood yoona bisa berubah drastis dengan sogokan bakso?

"Sehun"

"Hm"

"Sehun masih punya papa kan?"

"Hm"

"Ona juga pengen punya papa.pengen manja manjaan juga sama papa"

"Hm.bokap lo kemana emang?"

"Papa ona uda pergi untuk selama lamanya"

Yoona kembali menundukan kepala nya air mata nya ingin keluar kembali jika mengingat dan membahas soal papa nya.

"Sorry gue ga tau"

Sehun mendekatkan diri lalu dengan pelan memeluk tubuh mungil yoona.

"Kalo lo kangen sama bokap lo.lo bisa ngelampiaskan ke gue"

"Jadi sehun mau jadi papa ona?"

"Bukan gitu maksud gu-"

"Jadi sehun mau nikah sama mama ona?"

Yoona dengan mata berbinar menatap sehun.

"Maksud gue bukan gitu yoona"

"Kirain sehun mau jadi papa ona"
Ucap yoona terkekeh melihat wajah kesal sehun karna tingkah nya.

"Ntar pulang gue anter.gue balik ke kelas"

"Papa mau anter ona pulang?"
Sahut yoona sambil mencoba menaikan satu alis nya bermaksud menggoda sehun.

"Kalo ga bisa ga usah maksa"

"Iya papa maapin yoona"

"Sekali lagi lo manggil gue papa gue bakal anter lo ke hutan."

Mendengar ucapan sehun yang begitu mengerikan menurut yoona.yoona terdiam lalu kembali cengengesan.

"Sorih pak bos.ona hilap tadi"

"Gue luan ke kelas.pulangan gue tunggu di parkiran"

Sehun berlalu dari hadapan yoona kembali ke kelas.

"Sehun ucul juga ya kayak anak ayam hehe"

Yoona berbicara dengan diri nya sendiri lalu tertawa sendiri karna omongan nya sendiri begitulah yoona.

my spoiled girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang