Akhir Cerita

21 0 0
                                    

7 bulan kemudian

"Nin, ke pura dulu bedoa minta kelahiranya baik-baik aja. mumpung masih sore ini Nin"kata Memenya Hanin "iya me, ohiya me ntar malam Hanin ke pulau Lembongan mau cek Villa, katanya kolam renangnya tehelnya ada yang lepas "kata Hanin sambil menyangga segehannya "iya hati-hati perutmu tuh yah, kamu mau sampai kapan begini?"kata meme sambil mengelus lembut perut Hanin "udahlah me ndausah di pikir yang penting sehat"kata Hanin sambil pergi meninggalkan Meme

Malam yang indah di pulau Lembongan Hanin sampai di pelabuhan tepat jam 8, Hanin pun langsung bergegas ke Villanya

Sesampainya di Villa Hanin melihat perempuan sedang complain dengan karyawan Hanin "aduh mba ini saya udah booking loh . Masa saya udah booking kamar kok malah ga dapat kamar, aku mau ketemu ownernya aja"kata ketus peremppuan itu "maaf mbok saya ownernya, ada apa ya? Loh Lisa? Lisa kan? Ya ampun lama banget abis lulus gada ketemu kamu, aku kangen bangeeet"kata Hanin sambil memeluk Lisa "loh kamu sekarang yang punya tempat ini? Kamu udah nikah? Berapa bulan ini duh ponakan baru"kata Lisa sambil mengelus perut Hanin "jalan 8, iya. Ntar deh kucarikan kamar"kata Hanin sambil mengambil berkas "mbok, kamar full semua?"kata Hanin menanyakannya ke karyawannya "iya bu, ada 20 kama tapi full semua sisa 1 yang premium ada 2 kamar yang kolam renang pribadi buat ibu"kata karyawan menjelaskan "yaudah deh kasi ke mboknya ini aja ya mbok"kata Hanin "ibu tidur mana?"kata karyawan "barengan aja sama aku Nin, aku Cuma bedua aja kok, lagian kamarnya kan ada 2 juga yakan?"kata Lisa

Saat Hanin memasukan tas berisi pakaian ke kamar saat keluar di ruang tamu ia melihat sosok laki-laki yang sangat ia kenali "eh Nin , aku lupa ngasi tau kamu ingat Dhilon kan? Dulu kalian mantanan kan. Asli deh Nin sekarang jadi calon suamiku hahaha"kata Lisa sambil memperkenalkan laki-laki yang ia lihat. Dhilon melihat Hanin dengan wajah kaget, dan Hanin pun langsung membuang muka "ohiya aku masuk dulu ya, besok pagi aku banyak kerjaan"kata Hanin sambil kembali ke kamarnya dan menutup pintu

Pagi sekali Hanin sudah bangun untuk berjalan-jalan di taman Villa untuk kebaikan kehamilannya "kamu ninggalin aku karna kamu mau menikah dengan laki-laki yang punya tempat sebesar ini? Munafik sekali"kata Dhilon disampingnya, Hanin pun tidak membalas apa pun Hanin hanya memasang muka datar dan terus berjalan "aku ga nyangka sekarang kamu bias hamil begini. Mudahan anakmu itu bukan cewek biar ga kayak memenya yang matre"kata Dhilon sambil teriak . Hanin tidak membalas apapun Hanin hanya diam dan pergi meninggalkan Dhilon.

Sore itu ia melihat Hanin berpamitan dengan Lisa dan karyawan saat di lobby Dhilon penasaran dengan suami Hanin saat Lisa ikut bersama Hanin untuk mengantar Hanin pergi ke pelabuhan. Dhilon memberanikan diri menanyakan ke karyawan "mbok, yang punya Villa ini siapa sih Mbo" Tanya Dhilon Penasaran "tadi Ibu Hanin"kata karyawan "itukan istrinya, suaminya maksud saya? Apakah tampan?"Tanya Dhilon sinis "Bli, maaf tapi jangan bilang-bilang, Ibu Hanin itu belum menikah. Saya ini tetangganya di Legian Bali, setahu saya dia udah punya Villa sejak masih kuliah. Lalu setelah kuliahnya selesai Ibu Hanin pulang ke Bali berbadan dua, kasian dulu banyak banget yang ngomongin. Ibu Hanin orangnya baik banget sama saya. Saya tidak suka sekali sama pacarnya yang di Bandung. Saya denger dari meme saya sih Ibu Hanin hamil lalu di tinggalkan, tapi Ibu Hanin ngeomong ke para tetangga kalo dia ikut program hamil, dia tidak mau menikah, saya tidak tau mana yang benar"jelas Karyawannya. Seketika Dhilon tertegun.

Disaat di Lembongan Dhilon berfikir dengan keras "gimana dong mah, ternyata Hanin itu masih mempertahankan anakku mah, dia pergi karna dia memilih anakku mah.."kata Dhilon di telpon . "aku sama Hanin memang belum selesai karna dia langsung menghilang gitu aja, tapi gimana dengan Lisa? Aku nggak mau Lisa kecewa sama aku mah"tambah Dhilon. Diwaktu yang sama Lisa mendengar Dhilon yang sedang berbicara dan Dhilon pun melihat Lisa mendengar

"Lis, aku bisa jelasin semua.."kata Dhilon sambil menutup telponnya dan menggenggam tangan Lisa "aku gamau tau! Aku gamau tau urusan mu ! masa lalumu! Yang aku mau sekarang kamu focus sama pernikahan kita Minggu ini, aku mau tidur besok kita antar undangan ke rumah Hanin baru kita balik ke Bandung"kata Lisa dan langsung menarik selimutnya

Hujan rintik-rintik di Bali sangat sendu seperti perasaannya Hanin yang sedang memegang undangan dari Lisa "datang saja. Meme nda enak sama Lisa dia kan sahabatmu. Meme tau pasti sakit tapi mungkin kalian memang tidak jodoh. Terima saja"kata Meme Hanin

Hanin dan Memenya telah sampai di Bandung, "Me, aku mau ke tempat rumah kontrakanku sebentar mau bertamu, kangen sama yang punya rumah, meme langsung ke hotel aja ya"kata Hanin sambil turun dari Mobil "pak, titip mama saya. Tolong ya di antarkan"kata Hanin ke supir taksi

Hanin pun beralih ke ojek saat di perjalanan tiba-tiba Hujan deras dan akhirnya Hanin dan Ojek tersebut berteduh di tempat awal Hanin dan Dhilon bertemu "masih ditempat yang sama.."gumam pelan Hanin "dan masih dengan orang yang sama"saut Dhilon "loh ngapain kamu disini? Besok kan kamu nikah, lagian mang ojeknya kemana?"kata Hanin bingung "udah kusuruh pergi. Itu anak aku kan"kata Dhilon . Hanin tidak menjawab "mana suamimu! Sudah tau hamil kenapa tidak menikah?"kata Dhilon "karna dia tidak ingin menikah dengan perempuan yang matre seperti aku"kata Hanin "yah ngambek, maafin aku ya.. nanti kalo udah lahir kamu nggak boleh larang dia ketemu aku oke? Dia anakku juga kan"kata Dhilon "iya aku gabakal larang"kata Hanin dan Dhilon langsung memeluk Hanin dan berbisik "maafin aku, seandainya waktu di putar kembali dan aku akan tetep ada disampingmu" . Hanin dan Dhilon berpelukan sangat lama di tengah Hujan yang deras.

Hari ini adalah hari pernikahan Dhilon dan Lisa, Hanin telah duduk bersama memenya . Hanin ikhlas melihat sahabatnya dan Bapak anaknya menikah . Hanin mengelus perutnya saat upacara akan di mulai Lisa beranjak dari upacara dan berjalan menuju kearah Hanin "kamu yang lebih pantas bersama Dhilon, maafkan aku menjadi penghalang kalian berdua" menggenggam tangan Hanin . Hanin meneteskan air mata dan memeluk Lisa. Dhilon pun datang memeluk Lisa dan Hanin "terimakasih Lisa telah menjadi jembatan antara aku dan keluarga kecilku. Kelak kamu akan dapat jodoh yang baik sepertimu"kata Dhilon. Akhirnya Hanin dan Dhilon menikah dengan bahagia.  

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 04, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jodoh Tak TertukarWhere stories live. Discover now