0.0 | Prologue

216 14 1
                                    

Maafkan aku yang terlambat menyadari perasaanmu,
Perasaan yang selama ini mungkin menyiksamu.
Maafkan aku yang tak pernah hiraukanmu,
Karena terlalu sibuk dengan duniaku.

Di saat aku perlahan mulai menerima dirimu,
Mengapa kau menghilang?
Dan di saat aku perlahan mulai mencintai dirimu,
Mengapa kau pergi tinggalkanku?

Apakah perasaanmu padaku ikut menghilang?
Apakah perasaanmu padaku juga ikut pergi?
Jika jawabannya adalah iya,
Bukankah aku sudah tidak memiliki kesempatan?

Tapi jika perasaanmu tak pernah berubah,
Mengapa engkau tak lagi di sisiku?
Mengapa engkau memilih untuk meninggalkanku?
Sengajakah engkau membuatku bertanya-tanya?

Teganya engkau membuatku kebingungan.
Ah, bahkan aku tidak sadar kalau aku lebih tega darimu.
Kubuatmu menderita karena perasaan in,
Sekarang, akulah yang menderita.

Mungkin sekarang kau sudah bahagia dengan wanita pilihanmu.
Meski bukan diriku, aku takkan marah.
Karena aku sadar, akulah yang bersalah,
Aku yang selalu bersikap tak acuh padamu.

Aku hanya ingin memohon pada wanita pilihanmu,
Untuk berjanji takkan pernah menyakitimu,
Untuk selalu membuatmu tetap bahagia,
Untuk tidak melakukan hal bodoh seperti yang kulakukan dulu.

Kepadamu,
Kuucapkan terima kasih dan maaf.
Terima kasih sudah pernah mencintai diriku,
Dan maafkan aku karena terlambat menyadari perasaan ini.

Never Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang