[12] sesuatu yang telah usai

128 14 0
                                    

18 : 44

aku cukup terkejut saat kita bertemu di taman sore kemarin. pertemuan pertama, setelah semuanya.

dan untuk pertama kalinya, aku akhirnya berani menatapmu tepat dimanik mata.

kalau kamu bertanya kenapa selama ini aku selalu enggan melihatmu tepat di mata, aku punya alasan.

aku takut kalau aku akan terlempar lagi ke masa lalu. aku takut menangis. aku takut kalau tiba-tiba aku refkles memeluk mu--karena aku sangat sangat rindu.

aku tak bisa menerima kenyataan kalau,

mata itu, bukan untukku lagi. tatapan itu, bukan tertuju padaku lagi. mata itu, kemarin ia menatapku. tapi mengapa, rasanya berbeda? mata itu tak se hangat dulu. tatapan matamu seperti sudah tak berarti apa-apa.

dan kenyataan itu sangat cukup untuk menampar ku. aku bodoh. semua sudah berbeda.

kemarin kamu bilang padaku. kamu menyadarkanku, kalau semua telah usai. kamu ingin aku berhenti bersikap menyedihkan seperti ini.

kamu salah.

| | | |

tak apa. aku baik-baik saja.

yang hancur hanyalah hatiku.

yang patah hanyalah semangatku.

yang telah usai, hanyalah kita.

tidak dengan yang lainnya, tidak pula dengan perasaanku.

rasa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang