Seorang gadis dengan langkah santai berjalan menuju kelas VIII -3 disekolah yang bernama SMP jaya sakti, dengan wajah yang datar nan dingin tapi itu tidak membuat kecantikannya hilang. Setiap pria yang melewati nya pasti dia akan berdecak kagum.
Gadis itu memasuki kelas dan menuju kursi tempat ia biasa duduk setiap hari dan mulai menyapa sahabatnya.
"Pagi Rey." Sapanya seraya mengambil topi yang dipakai oleh rey dan memakai topinya.
Rey menghela nafas berat. Dia sudah biasa dengan sikap sahabatnya itu.
"Pagi juga zafa." balasnya. Zafa langsung melangkahkan kaki ke arah sahabatnya yang lain. Tujuannya sekarang adalah ke salah satu sahabatnya yang sedang memakan cemilan.
"Pagi Fren." Sapanya seraya merebut camilan sahabatnya lalu memakannya.
'Habis sudah nikmat dunia gue' batinnya.
"Pagi." balasnya dengan ketus. Bukan zafa namanya kalau dia mendengarkannya maka dia mengabaikan nya.
"Pagi semua." sapa zafa pada sahabat-sahabatnya yang lainnya.
"Pagi." balas mereka serempak.
"Muka lo datar banget sih kaya papan triplek." celetuk Eros.
"Udah dasarnya." kata zafa masih memakan cemilan dengan cuek.
"Senyum dikit kek kalau nyapa." kata frendy. Zafa pun langsung menunjukkan senyum paksanya.
"Yang ikhlas dan tulus dong." kata Eros.
Zafa pun menunjukan senyumnya yang manis hingga memunculkan lesung pipi di pipinya.
"Nah gitu dong, kan tambah cantik." kata Eros.
Kring kring kring
Bel tanda masuk kelas berbunyi, semua muridpun memasuki kelasnya masing-masing dan kembali ke tempat duduknya masing-masing, begitupun dengan zafa.
"Pagi anak-anak." sapa Bu Rasmi.
"Pagi bu." balas semua murid di kelas.
"Keluarkan buku kalian halaman............"
****
Kriiing kriiing kriiingBel tanda istirahat berbunyi, membuat semua murid bersorak gembira kecuali zafa dan para sahabatnya, tentu saja. Semua muridpun berhamburan menuju kantin, setelah kelas sepi para sahabat zafa kumpul di tempat duduk zafa.
"Gue bosen nih." kata Arvin.
"Sama." seru yang lain.
"Gimana kalau kita main basket aja." usul Aryo dan langsung diangguki semuanya.
Mereka pun mulai beranjak dari tempat duduk dan berjalan menuju lapangan, tak butuh waktu lama karena memang kelas mereka tidak jauh dari lapangan.
Mereka pun mengambil bola dan mulai men drible bola basket. Bola basket yang sedang berada di tangan Aryo berpindah ke tangan zafa dan mulai men drible bola menuju ring dan langsung melempar nya ke arah ring dan, Yap! Berhasil!
Tim zafa terdiri dari Rey, Zafa, Eros dan Fero. Lalu tim Aryo terdiri dari Aryo, Jerris, Arvin, dan Frendy.
Permainan bola basket terus berlangsung dengan point 8 - 6, 8 untuk tim zafa dan 6 untuk tim Aryo. Permainan terus berlangsung dan sekarang bola basket nya sedang berada di tangan Arvin, Arvin mulai men drible bolanya menuju ring dan melemparnya.
Tap
Seseorang menangkap bola, dan menggenggam nya.
"Boleh gabung?" tanya nya. Oh ya, sekalian perkenalkan namanya adalah Damar Reigano. Dia adalah musuh zafa dan sahabatnya, oh atau bukan tapi zafa lah musuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect companions
Teen FictionMasalah demi masalah , penderitaan demi penderitaan , perkelahian demi perkelahian , perdebatan demi perdebatan selalu datang menghampiri nya dan semua ia lalui Tidak ,dia tidak melalui nya sendiri ,di saat ia membutuhkan seseorang untuk bersandar...