My house

162 33 0
                                    

VOTE dulu baru BACA 😂😂

Nasib yang tak ku anggap sepele menjadi beban bertubi-tubi dalam setiap langkah kaki ku.

BUSAN, 2017

Keindahan malam di Busan menjadi tempat favorit semua penduduk Busan. Apalagi untuk gadis desa yang saat ini sedang berkeliling. Kicauan burung dan beberapa hewan terbang lain, menemani setiap langkah ringannya. Entah sudah berapa kali ia melewati jalan dan tempat yang sama, ia selalu menunjukkan wajah cerianya kepada setiap orang.

Ia selalu menyapa orang-orang yang berlalu lalang meski akhirnya hanya diabaikan, selalu tersenyum meski didatarkan dan selalu berjalan meski tak dilapangkan.

Namun, satu hal yang mungkin tak diketahui oleh gadis itu. Ia akan merasa pedih dan akan menghilangkan rasa murah hatinya kepada semua orang. Dengan segala kenyataan pahit yang akan ia dengar dari orangtuanya, mungkin dengan waktu singkat akan merubah kehidupannya sekarang menjadi kehidupan yang buruk bagi gadis itu.

Gadis itu masih mengitari komplek perumahannya. Sendiri. Teman?mungkin semua orang berpikir bahwa gadis itu tak memiliki teman, karena jika gadis itu pergi selalu sendiri. Tapi mereka semua salah. Ia mempunyainya bahkan lebih dari seorang ataupun dua orang. Keberadaan mereka memang jauh, tapi seberapa jauh mereka tinggal mereka tidak akan lost contact bagaimanapun keadaannya.

"Apa?aku sudah mengelilingi mereka sebanyak 6 kali?"gumam gadis itu sambil menyapukan pandangannya keseluruh rumah.

Gadis itu mulai lelah dan berhenti disebuah minimarket dekat kompleks untuk membeli minuman. Setelahnya, ia akan kembali kerumah untuk mengistirahatkan badannya sejenak di bed easy miliknya.

- - -

Keinginannya luntur sudah. Rumah?melihat keadaan didepannya membuat semua rasa lelahnya menguap ditempat. Kakinya terkulai lemas seakan sulit untuk menapak.

Ayah.

"AYAH?!apa yang kau lakukan kepada ayahku?!hah?!"teriak gadis itu dan segera mendekati ayahnya yang bersimpuh, bersimbah darah diwajah dan sekitar kakinya.

"Yoojung-ah,"ayahnya terisak kecil sambil menangkup kedua pipi anaknya, Yoojung."Maafkan ayah nak, maaf.."

"Ayaaaah, apa yang kau katakan?!dimana ibu?"gadis itu mulai menangis sejadi-jadinya dan menoleh kesana kemari mencari ibunya. Yang tak berada dirumah.

Ayahnya bungkam dan menggeleng dengan isyarat tak mengerti keberadaan ibunya untuk saat ini.

Yoojung mulai berdiri dan menatap dua orang lelaki ber jas dihadapannya dengan sorot mata membunuh walaupun tetes airmatanya terus mengalir.

"Siapa kalian?dan apa yang kalian lakukan kepada keluargaku?hah?!JAWAB AKU, APA YANG KALIAN LAKUKAN SAAT INI?!"Emosi Yoojung mulai tersulut kembali, saat melihat lelaki dihadapannya itu hanya menampilkan wajah datar dan mencemooh.

"Yoojung-ah, hentikan. Kau memperburuk suasana,"Ayah Yoojung menengahi perdebatan ini.

Yoojung beralih menatap ayahnya dengan penuh tanda tanya dikepalanya. Apa ayahnya bilang?memperburuk suasana?apa maksudnya?Tidak terlalu memikirkan, Yoojung kembali fokus pada satu titik didepannya dan mulai berteriak,

"APA KALIAN BISU?JIKA TIDAK JAWAB AKU SEKARANG!!"

Kedua lelaki tersebut seakan juga tuli dan bisu, mereka mengalihkan padang kearah pintu masuk yang menampilkan sesosok lelaki yang memakai pakaian casual. Celana panjang yang sedikit sobek-sobek, kaos putih polos, kemeja kotak-kotak  yang menghiasi bagian luar tubuhnya dan tak lupa sneakers hitam dengan garis-garis dibagian samping.

"Karena ayahmu sudah menjadi beban untuk kau dan ibumu, aku menghukumnya dan beralihlah kepadaku!"


tbc.

pub lagi ya.

Regretted(Hiat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang