Malam itu untuk kesekian kalinya gue pergi ke dunia yang gemerlap. Tapi kali ini gue dibawa sama Adik sepupu gue, Icha namanya. Icha itu adik sepupu Gue yang amat sangat nyebelin dan bikin gue naik darah dan dia juga sahabat gue Apapun yang terjadi pada dirinya ataupun sama diri gue sendiri kami berdua saling Timpal menjaga satu sama lain.
"Cha, nanti malam mau pergi ke mana?" Tanya gue ke Icha. "Nggak tahu nih Katanya Bang Faat mau ngajak ke attic". Jawab Icha. "Oh iya kita naik apa pergi kesana?" Tanya gue ke Icha. "Naik kaki hahaha". Gurau Icha.
"Sial Lo hahaha". Jawab gue.Guys, Bang Faat itu temannya Icha. Orangnya sedikit aneh ala-ala jamet jaman sekarang dan juga beuh ganteng geesss.
Malam tiba, gue dan Icha siap-siap buat pergi sama Bang Faat ke tempat di mana kita nunggu temen Icha yang lain.
Bang Faat pun sampai dan kita segera pergi ke warung teh Iyas, warung tempat anak-anak muda ngumpul. Lokasinya didaerah Tebet.Sesampainya di lokasi kita bertiga nunggu temen yang lain dan akhirnya Imam pun datang.
" Weh de ada elo wah bandel lo hahah ". Sapa Imam. "Sial haha". Jawab gue. "Dateng sama siape lo?" Tanya imam. "Sama gue ape lo hah?!". Celetuk Icha.
"Bang nanti gue sama lo ya jangan jauh-jauh dari gue ya hehehe" kata gue cengengesan. "Cie maunya sama gue ya nanti gue peluk-peluk loh", "ih peluk-peluk mau dong dipeluk kurang pelukan nih hehehe". "Dasar cabe sialan genit gue tonjok lu ye!". Sahut Icha.Imam adalah sahabat Icha yang gue kenal pertama karena sebelumnya kita main billiard bersama.
Sedikit cerita waktu gue main biliar sama Imam ga cuma hanya gue dan Imam tetapi dengan dua teman lainnya yaitu Ardi dan Ferdiansyah.
Saat itu pertama kalinya gue ketemu sama Imam dan kedua temannya. Imam dan Ardi jemput gue dan Icha di rumah Icha setelah itu Kami berempat langsung OTW ke billiard kenari Mas dan di situ ada sedikit pendekatan antara gue dan Ardi.
Nama kepanjangan Ardi adalah Ardila biasa dipanggil dila. Sedikit pendekatan antara gue dan dia, ngobrol bareng, foto bareng, dia ngajarin gue main biliar dan sedikit modusan biasa. Dia sama gue seusia, tapi lebih kekanak-kanakan dari gue.
Ardi itu periang, nasibnya hampir sama kayak gue dan disitu gue pikir gue akan jadian sama dia tapi nggak. Karena gue pikir-pikir dia itu terlalu kekanak-kanakan buat gue. "Apa gue deketin aja ya dia?*hmm Astagfirullah tapi dia terlalu kecil buat gue terlalu bocah juga gimana hmm". Kata gue dalam hati....
Dan ini kali pertama gue dibawa main sama adik sepupu Gue. Dan pertama kalinya gue dikenalin ke temen-temennya Icha. Dan gue secara langsung dadakan jadi public center haha berasa artis eikeee cyn. Ditanya nama umur tinggal dimana dan status berasa kaya di interview ini yaa haha.
"Jangan macam-macam lo sama sepupu Gue hahaha". Saut Icha.
"Yeeee iye cabol haha". Gurau Bang Faat.Dan gak lama kemudian pada datang beberapa temen Icha walaupun gak lengkap.
...
Guys, tiba tiba dateng cowo kumis tebal dengan rambut klimisnya datang pake motor dari arah yang dekat. "Anjir itu siapa serem banget gila!! Tapi keren banget ya ampun kumisnya!!." Jerit gue kagum dalam hati. Dan gue seketika fokus ke kumisnya itu serta rambut klimis nya itu. Gaya rambut yang dibelah dua dengan kumis panjang itu Ala ala tahun 70-an bikin gue gemeteran liatnya hahahaha.
"Anjir itu siapa namanya siapa boo boo ituu siapa itu Gue nggak tahu Gue nggak denger ya Allah seandainya gua punya keberanian buat nanya sama Icha itu siapa hmm apa sih dia udah punya pacar kayanya ahh enggak gua kan suka sama Imam! bingung gue astogehhh ampun Dia keren banget". Grutu gue dalam hati.Gue dan anak anak langsung berangkat setelah nongkrong nongkrong di warung teh Iyas. Gue naik motor sama Pace (orang ambon bringas hahaha) Icha sama Imam. "Pace sialan titip jangan sampai modusin dia bhayyy!" Ancam Icha dengan nada bercanda. Dan kita semua pergi ..
Eittt tonggooo doloo. Masa iya gue Dugem pake sendal karet haha. Jadi gini sebelum Bang Faat jemput, gue sempet debat sama Icha masalah sendal karena gue nggak punya flat shoes di sini sama sekali nggak ada flatshoes kecuali yang dipakai sama Icha. Well .. sebelum berangkat ke Attic gue dan mereka otw beli flatshoes dulu di tebet setelah itu baru deh go. Dan pusingnya gue harus jawab pertanyaan dari pace.
Karena di sepanjang jalan pace kepoin gue ya dan hanya gue jawab seadanya haha.
"Maya umurnya berapa? Maya udah pacar belum? Udah berapa kali ke tempat kayak gini? Suka juga keluar malam? Btw pacarnya marah gak nih Kalau gue bonceng?" dan gue langsung bilang "pace Mulut lo bawu ayam hahaha". timbul rona merah di wajahnya pace karena malu Hahaha.Guyss kalian harus tau, tadinya gue sukaa sama yang namanya Imam tapi saat gue ngeliat si abang kumis walaupun sebentar, gue sama si abang kumis sempet bertatapan anjayy haha dan rasanya I am going to Falling in Love hahaha. Dan kisah gue bakal lebih seru karna ada si abang kumis haha.
....
to be continue 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Him and I
RomanceSeorang perempuan yang ingin segera keluar dari zona remajanya dan menuju ke zona dewasanya. Bersama kisah cintanya dengan seorang pria. Ini saatnya dimana dia bisa memilih, melakukan dan memutuskan dizona dewasa ini cinta menjadi salah satu unsur p...