Rumah Sakit. #1

6.4K 31 0
                                    

Ya Allah, berat hati ini rasanya menerima dan mencoba mengikhlaskan apa yang kau kehendaki dan atas keputusan Mu.
Hari ini hati ku hancur melihat guru ku, sahabat ku, kekasih ku mama berbaring dengan sedikit daya yang dimilikinya didalam ruangan yang sendu dikelilingi aroma obat obatan tak sedap. Betapa hancurnya hati ini Ya Rabb!! Hilangkan lah penyakitnya sekalipun nyawa taruhan nya akan ku pasang badan ku paling depan untuk malaikat ku mama.
Hati menangis air mata terus menghiasi wajah ku yang teramat sangat hancur nampaknya.

"Ma, mama mau apel?". Tanyaku pada mama. "Ndak may, mama mau pulang may, mama mau cabut infusan ini rasanya, sakit may stiap mama gerakin tangan mam." Jawab mama dengan nada sedikit meninggi hampir menangis. "Dua hari aja kok ma bener deh tanya papa aja kalo ga percaya, mama makan dulu ini apel abis ini rahma mau nyuci baju ma, mama disini dulu ya papa sbntr lagi sampe sama Rahim". Bujuk ku terpaksa membohongi mama karna mama harus dirawat intensif 1minggu ditempat itu.

Adik ku Abdul Rahim. Usianya baru 15 tahun betapa berharganya kasih dan perhatian ibu disaat seumurannya. Tak bisa ku bayangkan apa yang ia fikirkan senangkah karna tak ada yang rewel dirumah untuk sementara atau sedih melihat sekujur tubuh mama melemah.

...

"May mama gimana?". Shock karna kaget diriku papa menepuk pundak ku ini."kaga ngapa ngapa pah selo selo mama lg tidur, laper nih pah bagi duit, mau balik nih mau madang". Kataku sambil meledek. Kulihat papa merogo saku celananya *sssksssk* tadaaa ternyata ponsel yang ia keluarkan. Bagaimana bisa aku tidak merasa jengkel, setiap papa luang waktu selalu saja ponselnya yg ia perhatikan dengan gerak geriknya mencurigakan. *kupendam rasa curiga ini*.

...

Layla, seorang perempuan yang sudah bersuami cantik parasnya.
Perempuan ini seperti adik sendiri bagi mama, dia selalu menolong mama. Tanpa sadar sesuatu akan terjadi pada hubungan mereka.

...

Setibanya Aku di rumah sakit aku melihat papah sedang berbicara dengan ponselnya, tanpa kusadari perasaanku yang sebelumnya mencurigakan nya ternyata akan terbukti bahwa ada sesuatu yang ia sembunyikan. Kudengar papah berbicara senang seolah seseorang sedang menghibur dirinya.
"Pahhhh. Yee asik bener". Segera papah mematikan ponselnya, "ngapa si lo .. temen papa tadi nannyain mama kabarnya gimana". "Ooo gitu, bagi duit mau jajan pulsa." "Duit muluu may may." "Dari pada pacaran mulu pah pah". Ku ledek papah dengan sengaja tanpa tau benar atau tidak papah melakukannya.

...

To be continue.

Him and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang