6

37 6 0
                                    

"Llloh kok ada di situ?"
...

Yunda seketika menjatuhkan handphone beserta puntung rokok yang masih menyala di tangannya.

"Nga ngapain loh kesini?"
Kaget yunda yang masih dalam keadaan terbata.

"Gue nyariin loh dari tadi. Ternyata loh disini. Kita keluar yuk!"

"Kemana? Loh ngajakin gua bolos?"

"Terserah kamu sih. Mau kemana. Yuk."

"Yaudah tungguin gua aja, di parkiran. Gua mau ngomong sesuatu ama bella rosa dulu."

"Yaudah. Aku tunggu di parkiran yah.cepetan.!"
..  fino berlalu meninggalkan tiga sahabat itu di atap.
...

"Loh yakin fino ngak liat loh ngerokok?"

"Gue ngak tau bell. Tapi klo dia emang liat gue, kenapa dia ngak negur atau marahin gue?"

"Kayaknya fino ngak liat loh kali!"

"Gua kaget. Sejak kapan si rosa ada di deket loh yun, gua ampe ngak sadar."

"Gua malah tau. Yaudah. Gue pergi dulu yah. By"

...
Di parkiran

Pikiran yunda entah kemana. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan bilamana fino akan meminta penjelasan darinya.
Fino terlihat bersandar di mobilnya sembari memainkan ponselnya.

"Ehemm.. maaf biarin loh nunggu

"Iya. Ngak apa apa. Sekarang masuk. "

Yunda menuruti perkataan fino. Sembari diam seribu bahasa.di dalam pikirannya masih terbayang akan citra yg akan didapat untuknya.

Dalam lima menit  perjalanan suasana kian membisu.
"Kita mau kemana?"  Yunda coba tuk cairkan suasana.

Fino sekilas melirik yunda namun kemudian matanya kembali terfokus ke jalanan yg akan di tuju.

Entah apa yg ada di pikiran fino dan kemana dia akan ngajak gue.
Hanya pertanyaan itu yg selalu terlintas di pikiran yunda.

15 menit perjalanan dan yg ada hanyalah kebungkaman.

"Kita sampai. Ayo turun"

Fino akhirnya kembali bersuara setelah mobilnya ia parkir di sebuah mall.

"Kok kita ke mall.. mau ngapain?"

"Kita beli baju dulu yuk!. Buat ganti seragam"

Fino narik tangan yunda ke area Khusus T-shirt.

"Fino. Kita sebenarnya ngapain sih?"

"Udah sayang. Pilih aja cepetan. Klo ada yg liat dan tahu kalo  kita anak SMA lalu bolos jam pelajaran  kita bisa kena sangsi."

"Yaudah. Klo gitu gue ketempat lain dulu cari paduan."

"Iya. Asal jangan ketempat lain cari yang lain.aku ngak bisa ngizinin kamu klo gitu"

"Apa sih. Gaje tau ngak"
Yunda membalikkan tubuhnya dengan posisi membelakangi fino tapi dengan senyum terukir indah di wajahnya.

"Gue pilih ini aja deh. Fino udah selesai ngak sih? Gue ganti duluan deh. Biar cepet" 

10 menit mereka habiskan waktu untuk ganti baju mereka.

Yunda selesai dengan t-shirt  hitam yang ia kenakan. Lalu ia padukan dengan jeans panjang. Tambah dengan kets. Buat ia keliatan beda.
Yunda emang tomboy diliat dari gaya ama stylenya dia. Tapi kalo soal perasaan, dia masih cewek tulen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I change the world With You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang